Baca Juga: Promotor Kejurnas IMS Konfirmasi Akan Digelar Empat Seri di Masa 'New Normal', Ini Tanggalnya
Suppo mengaku melihat bakat besar Miller dan ingin menyelamatkannya.
Makanya dia sangat tegas ke Miller.
"Aku menghukumnya, itu berat, dan aku menjelaskan padanya, 'Kuharap aku berbicara padamu sebagai ayah, dan selanjutnya jika kau mengulanginya itu akan jadi yang terakhir kali', aku melakukannya untuk masa depannya," tegas Suppo.
Suppo mengakui bahwa meski Miller kebanyakan minum, dia tetap bisa tampil bagus dan fokus.
Hal itu karena Miller masih muda.
"Tapi dia harus paham risiko yang menyia-nyiakan bakatnya. Aku bangga telah menghukumnya," ungkap Suppo.
Baca Juga: Sirkuit Silverstone Gelar Dua Seri F1 Inggris, Layout Sirkuitnya Berbeda?
Suppo menilai bisa saja perekrutan Miller ke MotoGP saat itu terlalu cepat.
Meski belum membela tim pabrikan, Miller seperti sudah mendapat gaji besar baginya ketika naik dari Moto3 ke MotoGP, hal itu bisa saja yang membuatnya terlalu cepat senang dan berlebihan.
"Jack merasakan kepercayaan diri dan apresiasi meski tak lagi di Honda, dia pembalap penting. Ducati memberikannya, kami berinvestasi besar untuknya, kami melihat potensinya, dan kami tahu bahwa dia punya potensi meski tidak selalu mendapat kondisi yang terbaik," sambung Suppo.
Suppo cukup menyesal Miller ke Ducati.
"Mungkin seharusnya tepat terus mempercayainya. Itu membuatku marah karena sepertinya aku menjual barang yang sebenarnya nilainya terus bertambah dan kehilangan uang ketika prosesnya," jelasnya.
Meski begitu Suppo ikut bahagia karena Miller bisa menunjukkan kemampuannya.
Baca Juga: Nih! Lima Barang yang Wajib Dibawa Marc Marquez Saat Jalani Pekan Balap MotoGP