OtoRace.id - Alexander Albon, pembalap berkebangsaan Thailand pertama yang berkiprah di F1.
Ia memulai kariernya dengan tim Scuderia Toro Rosso, lalu pindah ke tim saudara, Red Bull Racing pada seri ke-13 di Spa-Francorchamps, Belgia.
Ia punya hasil baik dengan start paling belakang atau di posisi 20, tapi bisa finish di posisi kelima.
Dari prestasinya yang gemilang itu, siapa sangka kalau Alexander Albon punya masalah keluarga yang cukup pelik.
Baca Juga: Marc Marquez Tidak Suka Balap Isle Of Man TT, Bermain Dengan Nyawa
Yang paling disorot adalah saat sang Ibu, Kankamol Albon harus dipenjara karena terlibat kasus penipuan sebuah brand fashion ternama.
"Itu adalah masa-masa sulit, saya sebagai kakak tertua harus berlaku sebagai kepala keluarga dan menyekolahkan adik-adik saya," ujar Alex yang merupakan sulung dari empat bersaudara.
"Sempat terpikir untuk berhenti balapan dan fokus sebagai tulang punggung, tetapi adik saya meminta saya untuk terus balapan dan untuk kebutuhan sehari-hari masih dibantu dari jauh oleh Ayah," sambungnya dalam dokumenter 'Formula 1 Drive To Survive'.
Kedua orangtua dari Alexander Albon memang sudah berpisah sejak lama, Ayahnya berada di Inggris dan sesekali ia temui saat berlomba di sirkuit Silverstone.
Baca Juga: Hal Aneh Ini Akan Dialami Fabio Quartararo Terhadap Valentino Rossi Usai MotoGP Valencia 2020
Baca Juga: Bos Ducati Merasa Senang Jika Danilo Petrucci Gabung KTM Pada MotoGP 2021
Namun ia dan saudaranya tinggal bersama Ibunya, di Thailand dan kini di Inggris yang tidak jauh dari markas Red Bull Racing.
Pengalaman pahit itu banyak mengajari fans dari Valentino Rossi itu tentang perjuangan hidup.
Sebab meski Ibunya melakukan kejahatan, ia sudah mengaku bersalah dan Ibu adalah sosok penting dalam kariernya yang tidak pernah absen dalam menemani Albon sejak di F2 sampai ke F1.
Albon kini masih di Red Bull Racing bertandem dengan Max Verstappen.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Bradley Smith Menggantikan Andrea Iannone di Aprilia Racing
Tujuan utamanya di musim kedua di F1 adalah meraih podium, sebuah hal yang selalu hampir ia raih di tahun lalu.
Meskipin selalu berujung finish di lima besar.