"Malam sebelumnya, saya bermimpi kalau saya merasakan juara dunia bersama teman-teman sambil makan ayam tua yang rasanya enak sekali, saat itu saya merasa kalau saya adalah sosok ayam tua itu," jelasnya dalam buku otobigrafinya yang berjudul 'Valentino Rossi: What If I Had Never Tried It'.
Pun dengan saat di tahun 2003, saat dirinya masih membela Repsol Honda Team.
Pembalap bernomor 46 ini menang di sirkuit Brno, Rep. Ceko dan setelahnya ia berselebrasi dengan berakting sebagai narapidana ditemani dua temannya yang juga berperan dengan menggunakan kostum narapidana.
Mimpi untuk berselebrasi dengan cara seperti itu sudah ia dapatkan sejak tiba di Brno dan meminta timnya menyiapkan semua properti itu.
"Semuanya karena saya terlalu memikirkan apa yang terjadi di tahun 2003, saat Honda dan media selalu menuntut saya untuk menang," tulis Valentino Rossi.
Baca Juga: Nilai Kontrak Danilo Petrucci di KTM Lebih Besar dari yang Dikasih Ducati?
"Honda tidak memberikan saya kebebasan, saya seperti narapidana yang penuh tuntutan, tetapi tidak mendapatkan kebebasan dalam mewujudkan motor," lanjutnya.
Kadang, selebrasi kemenangan yang ia dapatkan juga bukan sekadar merayakannya saja, tetapi juga sebuah sindiran.
Seperti di tahun 1999 pada kelas GP250 saat Valentino Rossi meraih kemenangan di Mugello, Italia.
Ia langsung membawa boneka 'mainan dewasa' di tangki Aprilia RS250 besutannya.
Itu adalah bentuk sindiran kepada Max Biaggi yang dikabarkan sedang dekat dengan Naomi Campbell, seorang model asal Inggris.
Baca Juga: Fabio Quartararo Tak Terobsesi Kejar Kemenangan Perdana di MotoGP
Kedekatannya dengan Naomi Campbell yang membuat taji Biaggi menumpul di kelas GP500 saat itu.
Boneka yang dibawa Valentino Rossi pun diberi nama Claudia Schiffer. Dalam pelafalan Italia maka menjadi 'Skifo' yang berarti 'menjijikan' atau 'tidak senonoh'.
Lihat postingan ini di Instagram