OtoRace.id - Hari ini (13/7/2020) Pol Espargaro diumumkan sebagai pembalap tim Repsol Honda untuk MotoGP 2021.
Pol Espargaro-pun akhirnya mengeluarkan statement-nya setelah bergabung dengan tim bersejarah di MotoGP tersebut.
Adik Aleix Espargaro ini mengaku mustahil menolak Repsol Honda.
Tapi bukan berarti langsung iya begitu ditawari Honda.
Baca Juga: Update Line-up MotoGP 2021, Sudah 15 Pembalap dan Hampir Lengkap! Ini dia Susunannya
"Benar-benar tidak mungkin bilang tidak ke Honda. Aku memikirkannya cukup lama dan tahun lalu ada peluang kecil untuk bisa mengendarai motor itu. Bukan keputusan yang kubuat dalam semalam, begitu juga buat Honda, karena ada pro dan kontra," ungkap Pol dilansir OtoRace.id dari AS.com.
"Lalu ada pikiran di kepalaku bahwa jika aku pensiun, aku bisa saja menyesalinya (jika menolak Honda). Di akhir tahun ini aku akan ke Honda. Ini pertaruhan besar dan ambisius," tegas Pol.
Pol menegaskan, Honda merekrutnya bukan untuk jadi pembalap kedua.
Honda tak merekrut Pol untuk mendukung Marc Marquez, tapi untuk mengalahkannya.
"Sampai saat ini belum ada yang bisa mengalahkan Marc dengan Honda, bahkan mendekatinya. Tapi aku akan coba melihat dan memahami apa perbedaannya dengan pembalap lain, mungkin sharing informasi juga," ungkapnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Alex Marquez Resmi Gabung LCR Honda, Cal Crutchlow Merapat ke Aprilia
"Seperti yang diketahui, tantangan besar pembalap adalah mengalahkan yang tercepat dan itu adalah tugasku. Honda bukan menginginkanku jadi pembalap kedua, tapi untuk mengalahkan Marc," tegasnya.
Adanya Pol mungkin akan membuat Marc Marquez lebih kuat lagi.
Dengan pembalap kuat di sampingnya, tim Repsol Honda akan semakin kuat, Marc Marquez semakin termotivasi.
"Dengan Lorenzo, kejadiannya buruk dengan Honda. Bagaimanapun, harus diketahui Jorge dan aku sangat berbeda sebagai pembalap," kata Pol.
Baca Juga: Ayah Valentino Rossi Kesal Dengan Petronas Yamaha yang 'Menggantungkan' Kontrak Anaknya
"Honda motor yang butuh pembalap ambisius, yang memberikan semuanya, tanpa menahan diri dan bagaimana penderitaannya. Dari sini aku sudah belajar banyak di KTM, dimana ada banyak kegagalan."
"Honda ingin pembalap ambisius dan petarung dan kupikir gayaku bisa beradaptasi dengan motornya," jelas pembalap yang tinggal di Andorra ini.