OtoRace.id - Bergabung dengan tim Scuderia Ferrari bisa jadi impian hampir semua pembalap.
Tapi apakah tetap impian juga bergabung dengan Ferrari yang kondisinya 'mengenaskan' seperti saat ini?
Seperti kasus Carlos Sainz yang resmi meninggalkan McLaren untuk gabung Ferrari di akhir 2020 ini.
Seperti yang diketahui, Ferrari tampak begitu konyol pada 2 seri pertama F1 2020 di Red Bull Ring.
Baca Juga: Digantikan Alex Marquez, Cal Crutchlow Merasa Dirinya Masih Layak Untuk LCR Honda
Bahkan performa mobil Ferrari sangat buruk, jauh dari performa McLaren yang sedang menanjak.
Banyak yang menyebut Sainz menyesal gabung Ferrari.
Salah satunya adalah mantan pembalap F1 yang sekarang jadi pandit, Robert Doornbos.
"Bakat selalu terlihat di kondisi hujan dan Sainz sangat bagus di kualifikasi F1 Stiria. Dia muda dan terus berkembang, menuju puncak permainannya," kata Doornbos dilansir OtoRace.id dari Planet F1.
"Dia baru saja dikontrak Ferrari dan aku tak bisa membayangkan ada orang tidak senang dengan kontrak Ferrari, tapi mungkin dia sedang merasakannya sekarang," jelasnya.
Baca Juga: Tingkah Kocak Fabio Quartararo Jelang MotoGP Jerez, Lari-lari di Bukit Pakai Wearpack
Performa mobil Ferrari jauh di bawah tim papan atas, dengan masalah di trek lurus yang sangat lambat.
"Ferrari dalam jurang dalam. Mereka tak punya harapan di seluruh lini. Tidak ada keceatan setelah tahun lalu, dan mereka kehilangan 0,9 detik di trek lurus. Mobilnya benar-benar buruk," jelasnya.
"Kau bahkan bisa membayangkan lebih buruk, tapi aku takut segera akan jadi tahun-tahun sulit bagi Ferrari. Dan di saat yang sama McLaren sedang menuju kembali ke atas. Mobilnya bagus dengan mesin Renault, dan musim depan bahkan memakai mesin Mercedes," imbuhnya.
"Tim McLaren akan kembali ke atas dan Sainz hanya menyerahkan kursinya begitu saja," tuntasnya.
Baca Juga: Bos Honda MotoGP Kasih Pilihan Sulit Untuk Cal Crutchlow Jika Masih Ingin Balap