Pembalap Malaysia ini juga meminta maaf kepada seluruh penggemarnya, karena tidak bisa balap pekan ini.
"Saya mencoba semaksimal mungkin (untuk bisa balap; red), tetapi ini terlalu pendek (jarak antara crash dengan masa pemulihan; red). Ini crash yang berat mengingat waktu dari Minggu ke Kamis," bilangnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengakui kalau sulit untuk menghindar dari motor Enea Bastianini yang tergeletak di tengah sirkuit karena kecepatannya sangat kencang.
"Dia berlari (Bastianini; red) di sisi kanan, tetapi saya tidak menyadarinya kalau motor tergeletak di tengah. Saya coba mencari di mana motornya, ketika saya melihat di tengah, saya tidak sempat menutup gas dan tidak sempat mengerem sehingga saya langsung menabraknya," aku Hafizh Syahrin lagi.
Baca Juga: Johann Zarco Dinyatakan Tidak Sehat Untuk Ikut MotoGP Stiria 2020, Tapi...
Namun menurutnya, setelah menabrak, dirinya langsung melepaskan tangannya dari setang karena jika dirinya memegang erat setang, maka itu akan membuat tangannya patah.
"Beruntung saya tidak mengalami patah, tetapi efeknya seperti patah. Jadi, saya tidak bisa bergerak. Sampai di pusat medis, mereka memotong pakaian balap saya dan saya pun tak bisa merasakan kaki saya," kenang Hafizh.
"Bagi saya, ini adalah kecelakaan paling buruk di dalam hidup saya. Sebab itu terjadi dalam kecepatan 160 km/jam dan saya tidak sempat menutup gas dan mengerem dan terbang mungkin sekitar 70 meter.
Hal positifnya juga, Hafizh mengakui kalau dirinya beruntung kalau tidak ada pembalap yang menabraknya ketika crash itu terjadi.
Hafizh berjanji kalau di Moto2 San Marino dirinya akan bisa kembali balap.