OtoRace.id - Cedera Marc Marquez di awal MotoGP 2020 yang membuatnya absen balapan sampai sekarang, masih menimbulkan kontroversi.
Seperti yang diketahui, setelah beberapa hari menjalani operasi tulang humerus kanannya, Marc Marquez memaksakan tampil dan akhirnya malah membuat kondisinya makin parah.
Marquez terus melakukan latihan berat hingga akhirnya plat titanium yang ditanam rusak dan harus menjalani operasi kedua.
Uniknya, Alberto Puig, bos Honda, bilang bahwa itu gara-gara Marquez membuka jendela dan pintu di rumahnya, lalu plat titaniumnya rusak, sungguh aneh tentunya.
Wajar dong banyak yang menilai ada yang disembunyikan soal cederanya.
Apalagi, setelah operasi kedua Marquez malah harus istirahat 2-3 bulan, padahal di operasi pertama hanya beberapa hari sudah dipaksakan kembali ke trek.
Salah satu pakar fisioterapis terkenal di Spanyol, Ruben Garcia Ruiz, mengungkap pendapatnya.
"Operasi pertama tampak sukses meski lengan Marquez seperti lengan 'Terminator' karena kekar, setelah melihatnya push-up aku kagum, seperti orang lainnya," kata Ruiz dilansir OtoRace.id dari Paddock-GP.com.
Baca Juga: Selain Data Motor, Honda Juga Bikin Tubuh Takaaki Nakagami Sama dengan Marc Marquez
"Tentu, atlet profesional harus kembali sembuh secepat mungkin. Tapi yang kulihat Marquez itu bukan manusia," lanjut sang ahli.
Operasi kedua membuat Ruiz curiga.
"Operasi kedua tidak berjalan sebaik yang kita semua lihat. Sepertinya ada yang lebih parah di tulang humerusnya. Ada celah dimana penyembuhan tulang tidak terlalu baik," tegasnya.
Dari perban usai operasi, sepertinya operasi kedua menunjukkan bahwa keadaan Marquez lebih parah.
Ruiz menilai sikut Marquez juga terkena pada operasi kedua, makanya recovery-nya juga lebih lama.
"Foto dari operasi pertama hilang dari sosmed-nya Marquez karena suatu alasan. Foto menunjukkan semua. Jika operasinya normal, perbannya tidak sampai mencapai jari tangan kanannya," jelasnya.
"Itu bisa saja karena ada prosedur lain dari sekrup dan platnya yang harus dimasukkan dari siku. Sikunya tidak bisa digerakkan. Tapi bisa juga, operasi kedua tidak berjalan dengan semestinya," tegasnya.
Waduh, parah juga kalau dugaannya benar ya?