OtoRace.id - Sebastian Vettel (Ferrari) dan Max Verstappen (Red Bull) mempertanyakan sistem penalti poin F1 setelah sanksi yang diberikan kepada Lewis Hamilton (Mercedes).
Pada balapan F1 Rusia di sirkuit Sochi, Minggu (27/9/2020), Lewis Hamilton harus menerima penalti 10 detik karena melakukan latihan start bukan pada lokasi yang telah ditentukan.
Federasi Automobil Internasional (FIA) memutuskan untuk memberikan penalti dua poin untuk lisensi super FIA kepada Lewis Hamilton.
Setiap pembalap diberikan batas 12 poin penalti untuk lisensi super mereka dalam satu musim sebelum dikenakan larangan balapan dalam satu seri.
Baca Juga: Lewis Hamilton Kena Penalti di F1 Rusia 2020, Begini Reaksi Bos Tim Mercedes
Tapi setelah ditinjau ulang, FIA akhirnya mencabut sanksi yang diberikan kepada Lewis Hamilton dan menjatuhkan hukuman kepada Mercedes.
Hamilton terbukti hanya mengikuti instruksi timnya dan FIA mendenda 25 ribu dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 372 juta).
Seandainya Hamilton tetap dijatuhkan dua poin penalti maka dirinya hanya memiliki satu kesempatan lagi dalam membuat kesalahan.
Setelah balapan, Hamilton mengatakan bahwa sanksi itu konyol dan merasa pengawas lomba sedang berusaha menghentikannya.
Baca Juga: Dapat Penalti di F1 Rusia 2020, Lewis Hamilton Merasa Dihalangi dan Tidak Boleh Menang
Beberapa rival Lewis Hamilton juga mengkritisi hukuman yang dijatuhkan oleh pengawas lomba karena dirasa terlalu tergesa-gesa.
"Jika Anda menyebabkan sebuah kecelakaan, maka itu hal berbeda. Tetapi penalti yang diterima oleh Lewis cukup menyakitkan," kata Verstappen dilansir OtoRace.id dari Speedweek.
"Hamilton cukup dihukum dengan penalti dalam balapan, jadi saya merasa bahwa Anda tak perlu memberikan poin penalti untuk hal tersebut," sambung Verstappen.
FIA memang kerap membuat keputusan yang kontroversial dalam menjatuhkan hukuman dan Max Verstappen berharap mendapat kejelasan di balapan berikutnya.
Baca Juga: Klasemen Sementara F1 2020: Lewis Hamilton Kokoh Dipuncak, Valtteri Bottas Mendekat
"Saya rasa kami akan membicarakannya dalam pengarahan berikutnya, dan melihat apakah sesuatu akan terjadi atau tidak," ujar Verstappen.
Selain Verstappen, Sebastian Vettel juga merasa bahwa hukuman itu terlalu keras bagi Hamilton karena tak melakukan sesuatu yang membahayakan orang lain.
"Saya pikir jika Anda melakukan beberapa gerakan tak terduga di trek dan mengemudi dengan cara yang berbahaya, maka hukuman itu (poin) dibenarkan," jelas Vettel.
"Tapi jika Anda ngebut di pit lane atau melakukan pelanggaran kecil, maka tidak benar untuk menerapkan poin penalti," tutur Vettel.
FIA memperkenalkan aturan penalti poin pada 2014 dan selama ini belum ada pembalap yang melebihi batas poin penalti dan mendapat hukuman larangan satu balapan.