Baca Juga: Proses Pembangunan Sirkuit Mandalika Terus Dikebut, Pembebasan Lahan Gelontorkan Rp 16,9 Miliar!
"Karena sesungguhnya saya menduga ini (dipecat), saya rasa itu normal. Karena sudah sejak Thailand Thailand tahun lalu, masalahnya... bukan masalah (diralat), Maverick kuat tahun lalu, terutama Quartararo membuat hasil yang menakjubkan," ungkap Valentino Rossi.
Memang, di musim MotoGP 2020 performa Valentino Rossi tidak begitu gemilang jika dibandingkan dengan Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
"Jadi saya bilang, hmm..., mungkin sulit untuk mendapatkan tempat untuk musim depan (2021), faktanya Lin datang untuk itu. Saya selalu menyebutnya, dia datang untuk memecat saya," kata Rossi diiringi tawa dari dirinya dan Lin Jarvis.
Tetapi saat itu juga Rossi mengatakan kepada Lin Jarvis, bagaimana jika dirinya ingin melanjutkan balap di MotoGP 2021.
Baca Juga: Sudah Bicara dengan Yamaha, Valentino Rossi Jadi Bikin Tim di MotoGP 2022?
"Pada saat itu saya meminta ke Lin, 'Nah, jika saya ingin lanjut, kamu harus memberikan saya M1 ketiga. Karena jika saya melanjutkan, apa yang harus kita lakukan'. Jadi, saya sedikit memberinya tekanan," bilang Rossi.
Namun ternyata Lin Jarvis memang sudah menyiapkan semuanya, termasuk untuk mengkontrak Rossi tetap sebagai pembalap pabrikan.
Hal itu karena hubungan Yamaha dengan Rossi adalah hubungan yang sangat spesial dan tetap dipertahankan.
"Sejak saat itu, kami mengerjakan proyek ini. Dan pada akhirnya saya sangat senang karena saya menikmati dan jika saya bisa kompetitif, saya juga bisa tetap balap di tahun depan (MotoGP 2021)," beber Lin Jarvis.
"Terima kasih untuk Lin, untuk Yamaha atas semua dukungannya. Dan juga untuk tim Petronas karena saya pikir kami akan memiliki balapan yang bagus dengan mereka," pungkas juara dunia sembilan kali itu.