OtoRace.id - Yamaha mulai mencari cari cara agar tidak kalah cepat lagi dari Suzuki di MotoGP 2021.
Performa Yamaha sepanjang MotoGP 2020 semakin tergerus kompetitor lain, utamanya Suzuki.
Dari 11 seri MotoGP 2020 yang sudah bergulir, Yamaha semakin terlihat jadi tim pabrikan paling lambat.
Buktinya, empat pembalap Yamaha kini harus kalah dari satu pembalap Suzuki, Joan Mir yang sudah melesat di puncak klasemen juara dunia.
Baca Juga: Dikabarkan Dapat Tawaran Jadi Test Rider Aprilia di MotoGP 2021, Jorge Lorenzo Buka Suara
Joan Mir sendiri belum pernah juara dan sering start dari posisi tengah.
Akan tetapi, performanya bersama Suzuki menunjukkan betapa kencangnya laju GSX-RR yang ia tunggangi hingga mampu tampil konsisten.
Peraturan soal pembekuan pengembangan mesin atau freeze angine untuk MotoGP 2021 tentu bisa jadi kendala bagi Yamaha jika ingin memperbaiki performa mereka tahun depan.
Project Leader Yamaha, Takahiro Sumi menegaskan bahwa timnya akan menemukan cara lain.
Baca Juga: Belum Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Valentino Rossi Bakal Absen di MotoGP Eropa 2020?
"Kami harus berkembang dari sebelumnya untuk meningkatkan kekuatan kami," ujar Takahiro Sumi dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Kecepatan dan hadling tikungan sekarang bukan hanya jadi poin kuat Yamaha. Kami sadar kompetitor lain, terutama Suzuki, meningkat pesat di aspek ini," sambung Takahiro Sumi.
Sebagi bagian dari langkah penghematan akibat COVID-19, MotoGP memang melarang semua tim pabrikan (kecuali KTM) mengembangkan mesin mereka.
Sehingga pada MotoGP 2021, mereka tetap wajib menggunakan mesin mereka saat ini.
Baca Juga: Bukan Motor, Test Rider Ducati Ungkap Peyebab Andrea Dovizioso Terpuruk di MotoGP 2020
Yamaha rupanya sudah bersiap untuk cari cara lain demi tetap bisa mengembangkan motor mereka tanpa harus melanggar aturan pembekuan pengembangan mesin.
"Memang pengembangan mesin dibekukan untuk tahun depan. Tapi mesin adalah satu elemen, dan kami dapat menemukan cara lain untuk meningkatkannya pada musim depan," tegas Sumi.
"Kami sudah berada di jalur yang benar, namun masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan untuk capai target," pungkasnya.