OtoRace.id - Mario Suryo Aji baru saja menyelesaikan musim balap CEV Moto3 pada seri terakhir di sirkuit Valencia, Spanyol (31/10-1/11) lalu.
Pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) itu kerap bersaing di 10 besar pada tiga balapan terakhir di CEV Moto3 Valencia.
Bahkan Mario Suryo Aji sudah bersaing di lima besar, sampai akhirnya terjatuh karena kehilangan daya cengkeram ban depan.
Meski tidak bisa finish, pengereman memang menjadi hal yang paling menonjol dari Mario Suryo Aji dalam setiap balapan.
Baca Juga: Aman! MotoGP Portugal Tetap Digelar, Namun Korbankan Hal Ini
"Dibandingkan pembalap lain di Junior Talent Team, Mario Suryo Aji paling baik dalam hal pengereman," kata Diego Lugano, Pelatih Mario Suryo Aji.
"Itu yang membuat Mario banyak mendahului pembalap lain dan cukup kuat untuk bersaing di barisan depan," lanjut pria asal Spanyol itu.
Latihan fisik dan latihan balap masih menjadi rutinitas Mario S.A dan rekan-rekan setimnya selama 8 bulan di Spanyol.
Setiap latihan di sirkuit, Diego Lugano selalu berusaha menonjolkan kemampuan pengereman yang dimiiki Mario, karena itu hal yang sangat baik.
Baca Juga: Belom Pasti Kembali di MotoGP Eropa 2020, Valentino Rossi Pastikan Ikut Dua Kompetisi Balap Mobil
Baca Juga: Jangan Bablas! Honda Akan Pastikan Marc Marquez Balapan MotoGP Eropa Hari Ini!
"Jika dibandingkan, maka Mario sangat mirip dengan Marc Marquez yang berani mengerem di titik yang sangat dekat," papar Diego.
"Sangat agresiv dan itu sangat baik, sehingga itu bisa membawa Mario ke posisi yang lebih baik," imbuhnya.
Jika dibandingkan tahun lalu, jumlah overtaking pembalap 16 tahun itu jauh lebih banyak.
Saat balapan pun ia merasakan dirinya sebagai Marc Marquez yang juga idola dari Mario, sehingga itu yang membuatnya tertular saat balapan.
Luar biasa...