OtoRace.id - Maverick Vinales menutup MotoGP 2020 dengan tiga kali podium dan satu kemenangan di dalamnya.
Jelas hal ini bukan menjadi yang diinginkan oleh pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP itu.
Sebab jika dibandingkan dengan duo Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo maka Maverick Vinales akan kalah.
Meskipun pembalap bernomor 12 itu finish di peringkat 6 klasemen akhir, sedangkan Fabio Quartararo di peringkat 8.
Baca Juga: Setelah Valentino Rossi, Franco Morbidelli Kini Memastikan Diri Ikut Final WRC Monza
"Tapi podium yang diraih Fabio Quartararo itu semuanya merupakan kemenangan, sedangkan saya hanya satu kali menang jelas jauh dari target saya," kata Maverick Vinales.
"Tim satelit lebih bekerja dengan sangat baik dari sisi hasil yang mereka raih karena dari sisi tim saja, mereka lebih tinggi di dibanding tim pabrikan (Monster Energy Yamaha MotoGP)," lanjutnya dikutip dari Paddock GP.
"Saya merasa kalau Yamaha tidak pernah mendengarkan saya dari sisi evaluasi dan perkembangan motor," tambah Maverick Vinales.
Dari sisi pengembangan motor Yamaha YZR-M1 2020 memang peran Valentino Rossi masih menjadi yang terbesar dalam memberikan masukan.
Meskipun pembalap 41 tahun itu jadi pembalap Yamaha yang finish paling bawah, sehingga tahun depan peran Maverick Vinales yang jadi pembalap senior di tim pabrikan berharap bisa punya peran lebih.
"Yamaha seperti kehilangan DNA balap mereka yang ahli dalam late braking dan rolling speed dalam dua tahun terakhir," urai 'Top Gun Maverick'.
"Saya harap, saya bisa lebih didengar dan peran Cal Crutchlow sebagai test rider akan jauh lebih baik dari pembalap ujicoba sebelumnya," pungkasnya.