Pembalap yang baru dua musim di MotoGP ini mengatakan pentingnya menjaga emosi agar bisa memberikan input kepada tim untuk urusan setting motor pastinya.
"Saya kira itu akan sangat penting untuk tahun depan. Juga, memberi komentar lebih baik kepada kepala kru dan para mekanik," sambung Quartararo.
"Jika emosi Anda tinggi, Anda hanya bisa bicara bahwa motor tidak berfungsi dan Anda tidak tahu bagian mana yang salah," imbuhnya.
"Jadi saya kira akan sangat penting, tapi sekarang saya merasa perlu bekerja untuk itu," ujarnya
Baca Juga: Gagal Akhiri Puasa Gelar MotoGP Selama 13 Tahun di Musim 2020, Ini Alasan Bos Ducati
Quartararo mulai berkonsultasi dengan psikolog ketika MotoGP 2020 berakhir.
Secara Perlahan kondisi psikologis Quartararo mulai membaik.
"Saya sudah berkonsultasi beberapa kali, sepertinya butuh lebih sering lagi karena perbedaan kecil dapat membuat perubahan besar," jelas Quartararo.
"Jadi saya akan menemui psikolog lagi dan mengerjakan bagian itu karena menyentuh detail kecil dengan tim akan sangat penting," pungkas Quartararo.