Kenapa Pembalap Indonesia dan Asean Lambat Adaptasi, Tak Seperti Pembalap Jepang? Ini Jawabannya

Didit Abdillah - Sabtu, 12 Desember 2020 | 10:20 WIB

Skuat Moto2 Honda Team Asia 2020 diisi dua pembalap Asia Tenggara, Andi Gilang dan Somkiat Chantra (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Idemitsu Honda Team Asia memang menjadi wadah pembalap Asia untuk naik ke kancah balap dunia. 

Biasanya mereka dibesarkan di ajang Asia Talent Cup (ATC) dan dibawa ke CEV Moto3 bersama Junior Talent Team, sebuah tim yang menampung bakat pembalap Asia dan Inggris untuk mengenal sirkuit-sirkuit balap dunia. 

Namun saat di kancah balap dunia, Moto3 dan Moto2, pembalap Jepang biasanya jauh lebih cepat beradaptasi. 

Pembalap Asean atau Asia Tenggara, biasanya akan sedikit lebih lambat perkembangannya. 

Baca Juga: Adilkah Andi Gilang Dari Moto2 Turun ke Moto3? Ini Jawaban Hiroshi Aoyama Manajer Honda Team Asia

Kenapa yah?

"Banyak perbedaan cara belajar dalam membina pembalap dari berbagai negara di Asia, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Jepang," kata Hiroshi Aoyama, Manajer Honda Team Asia. 

"Kalau berdasarkan pengalaman saya dan juga mengenal pembalap muda dari seluruh Asia, pembalap Jepang itu jauh lebih independen dan sangat mandiri," lanjutnya dalam konfrensi pers virtual Honda Motorsport Announcment Day (10/12). 

"Sedangkan Indonesia, Thailand, dan Malaysia sangat kekeluargaan, sehingga mereka mudah rindu dengan keluarga, itu yang membuat kami sulit dalam 5 bulan karena sulit konsentrasi," Hiroshi Aoyama menambahkan. 

Baca Juga: Musim MotoGP 2020 Selasai! Pembalap Andi Gilang Resmi Menikahi Bripda Syifa Putri Asal Jogjakarta