OtoRace.id - Para pembalap MotoGP merupakan pembalap yang paling sering cedera dibandingkan ajang balap lain.
Kecepatan tinggi dan jatuh dengan gaya gravitasi yang masif jelas akan menimbulkan cedera bagi yang bersangkutan.
Titik jatuh yang tidak tepat pun menjadi penentu tentang titik cedera yang akan dialami pembalap.
Meskipun mereka menggunakan protektor dalam racing suit, itu hanya meredam dampak dari kecelakaannya. Kebayang kan bagaimana jika tidak ada protektor?
Baca Juga: Sirkuit Sepang Akan Tetap Jadi Lokasi Tes Pramusim MotoGP 2021, Asalkan..
Namun ajaibnya, banyak pembalap yang tetap bisa ikut balapan meski dalam kondisi belum sembuh atau baru menjalani operasi.
“Kami harus mengecek kondisinya lebih lanjut jika pembalap ingin melanjutkan balapan dengan kondisi cedera,” ujar Dr. Xavier Mir, Dokter Ahli Trauma Cedera khusus untuk MotoGP.
Kebanyakan para pembalap menggunakan pain killer atau peredam rasa sakit untuk menahan nyeri dari titik cedera. Biasanya patah tulang atau memar yang dialami.
Juga banyak patah tulang atau dislokasi yang paling sering dialami pembalap MotoGP di tubuhnya.
Baca Juga: Line Up Pembalap F1 2021, Sisa Tiga Slot. Rookie Akan Ada Tiga Pembalap?