OtoRace.id - Berbagai teknik balap dilakukan para pembalap MotoGP untuk finis terdepan.
Sebab pembalap MotoGP merasa diuntungkan dengan menggunakan teknik tersebut.
Slipstream adalah teknik pembalap mengikuti pembalap di depannya dengan jarak sedekat mungkin.
Keuntungannya, pembalap yang membuntuti tidak menerima gaya negatif dari gesekan udara yang menghambat laju pembalap.
Baca Juga: Pedas! Sindiran Crew Chief Franco Morbidelli Untuk Para Pembalap Yamaha yang Suka Salahkan Motor
Walaupun juga bekerja saat menikung, slipstream paling efektif saat digunakan di trek lurus.
Saat di trek lurus, pembalap yang melakukan slipstream akan mendapat kecepatan lebih dan akan bisa menyalip pembalap di depannya ketika datang saatnya.
Saat balapan, slipstream dianggap biasa dan manuver yang normal.
Namun teknik slipstreaming tidak hanya menguntungkan.
Baca Juga: Punya Banyak 'Senior' di MotoGP, Luca Marini Sebut Bisa Lepas Dari Bayang-bayang Valentino Rossi
Sebab, pada momen tertentu, teknik slipstream bisa jadi bumerang bagi pembalap MotoGP.
Hal tersebut sempat dirasakan Valentino Rossi saat balapan di MotoGP Italia 2016 silam.
Sepeda motor Yamaha YZR M1 tunggangan Valentino Rossi berasap di balapan yang digelar di sirkuit Mugello, Italia.
Kala itu, Valentino Rossi melakukan slipstream secara terus menerus mengikuti Jorge Lorenzo yang ada di depannya.
Baca Juga: Muncul di Acara Honda Racing Thanks Day, Andi Gilang Mengaku Kehilangan Motivasi Karena Hal Ini
Mesin Valentino Rossi tidak bisa mendapat pasokan udara secara maksimal, karena di situ tekanan udaranya rendah.
Proses pendinginan mesin pun tidak maksimal, selain udara yang masuk kotor karena bekas pembuangan motor di depan.
Penjelasan ini adalah satu dari sekian penjelasan lain mengapa motor Valenitnno Rossi mengeluarkan asap.