OtoRace.id - Musim F1 2021 akan kedatangan tiga pembalap debutan di musim ini.
Kedua di antara juga ada yang satu tim, Mick Schumacher dan Nikita Mazepin di HAAS F1 Team.
Lalu satu lagi adalah Yuki Tsunoda di Scuderia AlphaTauri Honda.
Ketiganya punya dukungan besar yang bisa membawanya berkiprah di F1 dan tetap bertahan di kompetisi tertinggi balap mobil tersebut.
Baca Juga: Mantan Rival Prediksi Valentino Rossi Akan Kembali Berjaya di MotoGP 2021, Ini Alasannya
Seperti Nikita Mazepin yang menjadi satu-satunya rookie paid driver musim depan.
Sang Ayah, Damitry Mazepin adalah ‘sultan’ asal Rusia yang dikabarkan akan menjadi pemilik baru HAAS F1 Team di 2022.
Meski tidak dipadu dengan bakat yang tidak terlalu istimewa, tapi dengan kekayaan membuat Mazepin bisa berkiprah di F1.
Ditambah, HAAS bukanlah tim yang berada di posisi terbawah, karena sejak 2020 masih bisa menembus 10 besar.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini yang Dilakukan Pembalap MotoGP Saat Balapan
Baca Juga: Gara-gara Hal Ini, Pembalap Ferrari Charles Leclerc Tidak Akan Pernah Bisa Lupakan F1 2020
Hasil tes di Yas Marina, Abu Dhabi, Nikita Mazepin pun tidak terlalu buruk, bahkan masih di atas rekan setimnya, Mick Schumacher.
Namun memang tipikal dari anak sulung Michael Schumacher tersebut, di tahun pertamanya dalam suatu kompetisi, ia butuh masa adaptasi.
Seperti di F2 2019, ia tidak terlalu kompetitif karena masih menyesuaikan diri. Tapi di F2 2020, ia langsung menjadi juara umum.
“Kedua pembalap ini adalah yang kompetitif di F2, kami juga senang bisa menerima bakat Schumacher dan mengembangkan bakat seperti saya mengenal Ayahnya,” kata Guenther Steiner, Pimpinan HAAS F1 Team dalam rilis resmi HAAS.
Baca Juga: Jarang yang Tahu Tim Ini Paling Angker di MotoGP, Dua Pembalapnya Tewas Saat Balapan
Mick Schumacher memang lulusan dari akademi Ferrari, sehingga ada kemungkinan dirinya untuk tetap bertahan di F1 dengan target bisa mencetak point di F1 2021.
Sama halnya dengan Yuki Tsunoda yang merupakan dirikan Red Bull Racing Academy, ia juga didukung oleh Honda sejak berkuprah di F4 Jepang juga F3 Eropa.
Dibandingkan Mazepin dan Schumacher, Tsunoda hanya mengenyam satu tahun pengalaman di F2 untuk bisa finish 3 besar.
Lalu meraih 40 point super licences untuk persyaratan ke F1.
Baca Juga: Performa Mulai Meredup, Tanda Valentino Rossi Perlahan Pamit dari Ajang Balap MotoGP?
“Ia adalah lulusan terbaik Red Bull saat ini dan memang sangat cocok di F1. Lalu untuk mewujudkan mimpi Honda guna membawa pembalap Jepang kembal ke F1, apalagi musim 2021 akan menjadi musim terakhir Honda sebagai pemasok resmi mesin di F1,” kata Helmut Marko, Direktur Red Bull Racing Academy.
Meski hanya memiliki tinggi 155 cm dan umur yang baru 20 tahun, Tsunoda dinilai bisa cepat beradaptasi.
Apalagi ia sudah dua kali melakukan tes dengan Scuderia AlphaTauri, sehingga lebih terbiasa dengan lingkungan di tim asal Italia itu.
Terlebih Pierre Gasly yang akan menjadi rekan setimnya juga orang yang humble dan mudah berbagi ilmu.
DATA DIRI ROOKIE F1 2021
MICK SCHUMACHER
TTL: Vufflens, 22 Maret 1999
Tim: HAAS F1 Team
Nomor Start: 47
Peringkat F2 2020: 1 (juara umum)
Karakteristik: Butuh satu musim untuk adaptasi agar lebih kompetitif, setelah terbiasa bisa jadi pembalap yang tangguh.
NIKITA MAZEPIN
TTL: Moscow, 2 Maret 1999
Tim: HAAS F1 Team
Nomor Start: 9
Peringkat F2 2020: 5
Karakteristik: Agresif dan terbilang beringas, bahkan beberapa kali dipenalti karena tingkahnya.
YUKI TSUNODA
TTL: Kanagawa, 11 Mei 2000
Tim: Scuderia AlphaTauri
Nomor Start: 22
Peringkat F2 2020: 3
Karakteristik: Cepat belajar, kalem, agresif, dan cepat beradaptasi untuk bisa jadi juara.