OtoRace.id - Pembalap anyar Repsol Honda, Pol Espargaro membongkar kelemahan motor KTM.
Seperti diketahui, Pol Espargaro bergabung dengan Repsol Honda menjadi rekan setim Marc Marquez di MotoGP 2021.
Maksud Pol Espargaro mengungkap kelemahan motor KTM, RC16 agar pabrikan asal Austria tersebut berbenah.
Kelemahan tersebut harus diperbaiki kalau KTM ingin bersaing dalam perebutan juara dunia MotoGP 2021.
Baca Juga: Danilo Petrucci: Andrea Dovizioso Pembalap yang Baik, Tapi Bukan Teman yang Baik
Turun ke ajang MotoGP pada tahun 2017, KTM baru memperlihatkan hasil memuaskan musim 2020.
Pada MotoGP 2020, KTM berhasil meraih tiga kemenangan melaui Miguel Oliveira dan Brad Binder.
Meski belum finis di urutan pertama seperti kedua rekannya, Pol Espargaro dinilai paling cemerlang.
Pembalap dengan nomor 44 tersebut berhasil mearih podium ketiga sebanyak lima kali.
Baca Juga: Yamaha Pastikan Tidak Akan Ada Mesin Kencang Sampai 2022. MotoGP 2021 Kembali Sulit
Pol menyudahi musim ini bersama Red Bull KTM Racing di peringkat kelima klasemen akhir.
Pencapaiannya itu seharusnya bisa lebih baik kalau RC16 tak bermasalah.
Pol menilai motor tersebut terlalu sensitif dengan berbagai kondisi.
Kerap berubahnya urutan latihan bebas dari Moto3 hingga MotoGP juga berpengaruh kepada penggunaan ban.
Baca Juga: Daftar 10 Pembalap MotoGP dengan Kemenangan Terbanyak, Valentino Rossi Unggul Jauh
"Pada beberapa balapan, kami sangat cepat selama satu lap dan kami dapat membalap dengan ritme sangat cepat dalam latihan," kata Pol dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
Saat balapan setelah Moto2 atau perubahan temperatur, kelembaban serta angin, Pol sebut motor KTM bereaksi terlalu kuat.
"Tapi setelah balapan Moto2 hari Minggu atau ada perubahan temperatur, kelembaban berbeda atau angin, motor kami bereaksi terlalu kuat," imbuhnya.
Menurut Pol, reaksi motor KTM terlalu kuat dibandingkan motor pabrikan lain.
Baca Juga: Sang Kepala Kru Bongkar Alasan Franco Morbidelli Tidak Dilirik Yamaha untuk Gantikan Valentino Rossi
"Reaksinya sangat kuat dibandingkan mesin dari pabrikan lain. Sulit mencapai konsistensi tertentu terkait hal ini," ujar Pol.
"Motor kami super sensitif ketika temperatur trek berubah. Dengan angin tidak terlalu buruk, tapi itu tetap jadi masalah," jelasnya.
Jika bisa mengatasi masalah tersebut, Pol yakin KTM bisa ikut meramaikan perebutan gelar dunia.
"Pastinya akan hebat kalau punya sedikit lagi konsistensi sehingga saya dapat berjuang untuk sesuatu yang bagus di kejuaraan," pungkasnya.