OtoRace.id - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis memberikan pembelaan untuk pembalapnya, Maverick Vinales.
Maverick Vinales tak kunjung menunjukkan performa terbaiknya di MotoGP 2020.
Pembalap asal Spanyol tersebut berhasil tiga kali naik ke atas podium dengan satu di antaranya adalah kemenangan.
Maverick Vinales mengakhiri musim lalu di peringkat keenam klasemen akhir MotoGP 2020.
Baca Juga: Tim Repsol Honda Bagikan Teaser Perjumpaan Pertama Pol Espargaro dengan Motor RC213V
Tentu, raihan tersebut bukan hasil yang bagus dari pembalap yang diharapkan menjadi ujung tombak tim pabrikan Yamaha.
Lebih-lebih, Vinales telah empat musim memperkuat Yamaha namun belum dapat membuktikan potensi besar yang dimilikinya.
Pencapaian terbaik Vinales bersama Yamaha sejauh ini adalah peringkat ketiga klasemen pada musim 2017 dan 2019.
Meski begitu, Lin Jarvis tetap menaruh kepercayaan terhadap Vinales.
Baca Juga: Reli Dakar 2021: Persaingan Skat Mini JCW X-Raid Memanas di Stage Pertama
"Vinales punya kekuatan dan kelemahan," kata Lin Jarvis, dilansirOtoRace.id dari Speedweek.
"Kekuatannya adalah dia terus berlatih dengan motivasi tinggi, terus berusahan, dan kembali ke posisi teratas bahkan ketika dia terpuruk dan depresi," imbuhnya.
"Kelemahannya adalah dia mudah terjebak dalam tren buruk. Ketika mengalami hari yang buruk, dia cenderung mengalami perubahan suasana hati," jelasnya.
Menjaga Maverick Vinales berada di zona nyaman diakui Lin Jarvis sebagi kunci untuk memaksimalkan potensi Vinales.
Baca Juga: Sangar! Didepak Adik Valentino Rossi di MotoGP, Akhirnya Tito Rabat Bongkar Politik di MotoGP
"Jika Maverick bisa berada di zona nyamannya, dia benar-benar bisa melakukan hal yang luar biasa," pungkas Jarvis.
Usaha untuk membuat Vinales merasa nyaman sebenarnya sudah dilakukan Yamaha dengan mengabulkan berbagai permintaan sang pembalap.
Ketika Vinales bersitegang dengan kepala krunya, Ramon Forcada, Yamaha menggeser kepala kru veteran itu dan menggantinya Esteban Garcia pada 2019.
Esteban Garcia merupakan kepala kru Vinales ketika menjadi juara dunia Moto3 pada 2013.
Baca Juga: Bukan Takut Kotor, Ini Alasan Kenapa Ban Motor MotoGP Selalu Ditutup Sebelum Balapan
Pabrikan garpu tala saat itu juga memasukkan mantan pembalap, Julian Simon, yang dipilih Vinales untuk menjadi pelatih.
Setelah masalah personel, Vinales kini memiliki permintaan baru agar merasa nyaman dengan motor Yamaha M1.
Maverick Vinales berharap Yamaha bisa menyelesaikan masalah grip ban belakang yang menjadi masalah utama dalam beberapa musim terakhir.