Sementara itu, selama Marquez absen pada 2020, terdapat sembilan pemenang dan 14 pembalap yang berhasil naik podium.
"2020 jelas musim yang tak biasa, karena kami hanya balapan di sedikit trek, dan sering dua kali di trek yang sama," kata Guidotti dikutip OtoRace.id dari GPOne.
"Pada 2019, Marc meraih gelar dengan jumlah poin dua kali lipat dari Maverick Vinales di peringkat 3," sambungnya.
"Jika Anda menghapus Maquez, pembalap lain tetap bergantian naik podium, bahkan selama bertahun-tahun," ujar Guidotti.
Atas alasan ini, Guidotti yakin ban Michelin hanya jadi kambing hitam para pembalap sepanjang 2020.
"Jadi, Michelin bukan biang keladi. Soal itu, tak diragukan lagi. Jujur saja, kecuali beberapa kasus yang jarang seperti Dovizioso," jelasnya.
"Absennya Marc lah yang bikin sembilan pembalap punya kans menang dan (lima) lainnya naik podium," tutur pria Italia ini.
Ia juga menyatakan kompetisi yang sengit pada 2020 juga disebabkan lonjakan performa KTM.
Baca Juga: Davide Brivio Berpisah Dengan Suzuki Ecstar, Mantan Bos Honda Siap Menggantikan
"Sebagai tambahan, KTM juga mengalami kemajuan besar. Kita lihat saja tahun ini, saya harap kami bisa balapan di lebih banyak trek dan kalender balap berjalan seperti rencana, terutama di Eropa," pungkas Guidotti.