OtoRace.id - Dalam F1, strategi yang dibutuhkan bukanlah sekadar strategi saat beradu kecepatan di sirkuit saja, tetapi juga di pitlane.
Kenapa? Sebab mobil pasti akan kembali ke pit untuk mengganti ban. Para mekanik dibekali kemampuan yang bisa mengganti ban hanya beberapa detik saja.
Tetapi untuk menuju ke pit, jelas akan membuang banyak waktu.
Apalagi jika pit lane dari sirkuit itu sudah panjang, sedangkan kecepatan mobil F1 dibatasi hanya 80 km/jam saat berada di pit lane.
Baca Juga: Ungkap Kebobrokan Ducati, Danilo Petrucci Sebut Pembalap Diperlakuan Tidak Manusiawi
Jadi semakin panjang sirkuitnya, makin banyak juga waktu yang terbuang.
Dalam kalender F1, sirkuit yang masih aktif digunakan dan punya pit lane terpanjang adalah sirkuit Interlagos, Brazil.
Panjang pit lane sirkuit ini sama dengan panjang trek lurusnya. Bagaimana tidak, pit in berada di tikungan terakhir dan pit exit ada di tikungan pertama.
Jelas dengan panjang pit lane 1,14 km, ini sudah seperempat dari panjang total sirkuit yang mencapai 4,3 km.
Baca Juga: Pol Espargaro Sebut MotoGP 2020 Jadi Musim yang Paling Melelahkan, Ini Alasannya
Tak pelak, total waktu rata-rata yang dihabiskan untuk melakukan satu kali pit stop adalah 24 detik.
Meski berkarakter cepat, pilihan ban medium dan keras kerap jadi favorit di sirkuit yang juga dikenal dengan nama Autodromo Carlos Pace itu.
Alhasil strategi untuk pit stop dan pilihan ban harus sangat dicermati agar tidak banyak kehilangan waktu untuk melalui pit lane saja.
Sirkuit dengan pit lane terpanjang lainnya adalah sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi yang kerap jadi seri terakhir dalam kalender F1.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Resmi, Tim Alpine F1 Akhirnya Umumkan Bergabungnya Davide Brivio, Ini Jabatannya
Pada F1 Abu Dhabi, setiap pembalap biasanya hanya melakukan satu kali pit stop agar tidak kehilangan banyak waktu.
Sirkuit dengan pit lane panjang dan cukup teknikal seperti Yas Marina dan Interlagos, para pembalap kerap memilih ban kompon keras sebagai pilihan utama.