OtoRace.id - Dari kancah balap lokal sampai internasional, perangkat keamanan akan selalu menjadi aspek perhatian.
Clerk of The Cours (COC) akan memastikan semua perangkat keamanan pembalap mulai dari helm dengan tali terkancing, penggunaan chest protetctor dan memastikan resleting wearpack sudah terkunci rapat.
Namun selain bagian-bagian itu juga wajib diperhatian aspek keamanan pendukung yang terlihat kecil, tapi punya peran vital, yaitu knee slider.
Disebut slider atau peluncur karena para pembalap selalu menggesekan lututnya saat cornering. Jika tidak menggunakan knee slider, bisa jadi akan menggerus racing suit.
Baca Juga: Wow! Baru Masuk Repsol Honda Team, Pol Espargaro Sudah Optimis Jadi Juara Dunia
Kebayang dong jika tidak ada knee slider dalam balapan puluhan lap, pasti bisa membuat bagian lutut tergerus dan riskan terjadi kontak langsung antara kulit pembalap dengan aspal.
Makanya saat Luca Marini (SKY Racing Team VR46) lupa menggunakan knee slider di Moto2 Jepang 2019.
Maverick Vinales langsung menghentikan Luca Marini yang terburu-buru menjalani sesi latihan ketiga.
Ia lupa memasang knee slider dan menyuruh adik Valentino Rossi itu untuk menunda lajunya.
Baca Juga: Ssstt.. Pembalap Ini Bocorkan Livery Pramac Racing di MotoGP 2021
Baca Juga: Ini Jajaran Helm yang Digunakan Pembalap MotoGP 2021. Termasuk Merek Indonesia?
Penggunaan knee slider sudah diperkenalkan pada kancah balap tertinggi, GP500 pada era 1980-an.
Kala itu makin banyak pembalap yang berani merebahkan motor dengan titik manuver yang terbilang tinggi.
Tak sedikit dari mereka yang menggesekan dengkulnya ke aspal dan menimbulkan cedera pada tulang lutut jika terjadi kecelakaan.
Pada awal 1990, penggunaan knee slider menjadi wajib di semua balap internasional sampai ke berbagai balap lokal di seluruh negara.
Baca Juga: Fabio Quartararo Makin Gencar Pakai Seragam Yamaha Pabrikan, Sudah Mulai Kunjungan Pabrik
Kini dengan titik rebah yang makin tinggi juga setiap apparel memberikan pelindung pada sikut pembalap atau diberi nama elbow slider.
Para pembalap makin berani merebahkan motor dan tubuhnya ke aspal pada kecepatan tinggi, sehingga yang bergesekan dengan aspal tak hanya dengkul saja.
Tetapi, sikut atau dikenal dengan bahasa elbow down.
Salah satu pembalap MotoGP yang mempopulerkan adalah Marc Marquez.
Baca Juga: Kalau Dulu Enggak Ada Pembalap Ini, MotoGP Bisa Saja Tidak Menarik