OtoRace.id - Sebagai ajang balap paling bergengsi di dunia, MotoGP memang keren tetapi juga berbahaya.
Pembalap bisa saja jatuh ketika sedang bermanuver atau bisa juga terjadi kecelakaan saat memacu kuda besinya.
Nah, oleh sebab itu tiap sirkuit di MotoGP diharuskan memiliki unsur pendukung keselamatan yang bisa mengurangi risiko fatal bagi tiap pembalapnya.
Berikut ini adalah 7 unsur pendukung keselamatan di sirkuit MotoGP :
Baca Juga: Jarang yang Tahu, Inilah Fungsi Safety Car Saat Balapan MotoGP
1. Stewards atau Marshal
Stewards tidak hanya berada di trek untuk mengawasi jalannya balapan dan mencatat pelanggaran aturan.
Tetapi stewards menjadi salah satu pendukung keselamatan paling efektif.
Stewards memiliki pos di hampir seluruh titik di sirkuit.
Jika terjadi sesuatu, para stewards ini bisa langsung mengibarkan bendera sesuai dengan keadaan di trek.
Mereka juga yang menjadi orang pertama yang turun membantu pembalap ketika terjadi kecelakaan.
Baca Juga: Waduh, Drainase Bermasalah Bikin Proyek Sirkuit Mandalika Kebanjiran
2. Airfence
Airfence berupa sebuah penghalang atau dinding yang bisa dipompa dan berisi udara.
Airfence bisa disebut balon udara.
Penghalang ini ditempatkan di bagian samping sirkuit seperti sebuah pagar.
Karena airfence berisi udara, penghalang ini sangat bagus untuk meredam benturan dari pembalap atau motor yang terlempar kearahnya.
Baca Juga: Dinyatakan Positif, Pierre Gasly Jadi Pembalap Formula 1 Keenam yang Terpapar Covid-19
Airfence ini paling sering terlihat di daerah run-off yang sempit.
Penghalang ini tidak terdapat di seluruh bagian di sirkuit, hanya terpasang di titik yang mungkin memiliki peluang kecelakaan yang singkat dan langsung.
3. Gravel atau pozzolan trap
Pozzolan trap adalah area luas yang berisi gravel atau kerikil yang cukup dalam untuk menghentikan laju pembalap yang keluar jalur tanpa melukainya.
Biasanya fitur keselamatan ini ditempatkan di run-off area di tikungan yang memiliki karakteristik kecepatan tinggi.
Baca Juga: Berseragam KTM di MotoGP 2021, Danilo Petrucci Berharap Bisa Ikuti Jejak Valentino Rossi, Soal Apa?
Ketika pembalap memasukinya, mereka biasanya terjatuh karena kedalamannya.
Kerikil yang berada di area ini dibuat dari batu yang sangat kecil, sehingga tidak memiliki sifat abrasis yang kuat.
Di beberapa tikungan di sirkuit, ada area run-off sebelum pozzolan trap.
Area ini biasanya cukup sempit dan memiliki warna berbeda dengan aspal sirkuit.
Adanya area run-off beraspal ini memungkinkan pembalap yang sedikit keluar trek bisa kembali ke trek.
Baca Juga: NHK GP Prime Diluncurkan, Adopsi Teknologi Helm Balap MotoGP, Segini Harganya
5. Pemadam Kebakaran
Di ajang balap MotoGP, terkadang kecelakaan bisa menyebabkan motor pembalap terbakar.
Terlebih lagi di sirkuit dengan karakteristik kecepatan tinggi, banyak bagian bisa mencapai temperatur yang tinggi.
Risiko kebakaran akan semakin meningkat.
Alat pemadam kebakaran selalu ditempatkan di banyak titik di trek untuk mengontrol hal ini.
Stewards juga sudah dibekali oleh alat pemadam kebakaran untuk mempersiapkan hal semacam ini.
Baca Juga: Mantan Presiden Ferrari Ungkap Alasan Valentino Rossi Batal Menyebrang ke Ajang Balap Formula 1
6. Tim Medis
Di tiap balapan MotoGP juga selalu tersedia tim medis yang mengawasi di trek bersama para stewards.
Hal ini sangat berguna jika terjadi kecelakaan.
Selain itu juga ada mobil medis yang langsung bisa mendatangi jika terjadi kecelakaan serius.
Jika diperlukan, helikopter bisa datang untuk membawa dengan aman pembalap yang cedera.
Selain itu, dekat dengan sirkuit juga ada mobile clinic atau klinik berjalan.
Baca Juga: Fabio Quartararo Ternyata Memiliki Ritual Unik Sebelum Balapan MotoGP, Apa Itu?
7. Lainnya?
Bagaimana jika stewards tidak melihat suatu kecelakaan? tentunya ada piranti keselamatan lain.
Di tiap trek juga dipasang kamera keamanan untuk mengecek keseluruhan trek.
Salain itu, tiap pekerja di sirkuit (stewards maupun tim medis) memakai rompi dengan reflektor untuk membuat mereka lebih terlihat.
Stewards biasanya memakai warna oranye sedang tim medis memakai warna putih.
Terakhir, setiap orang di trek harus memakai helem, termasuk para mekanik yang berada di pit lane.