OtoRace.id - Kiprah Yamaha Motor Company di kancah balap motor memang tak diragukan lagi.
Prestasinya di kasta tertinggi seperti GP500 dan MotoGP saja, Yamaha sudah meraih 17 gelar juara dunia pembalap.
Lalu juga 8 gelar juara dunia konstruktur dari pabrikan asal Iwata, Jepang tersebut di kancah tertinggi balap motor prototype.
Belum lagi dari kancah World Superbike, American Superbike, British Superbike, Balap Ketahanan, serta dari kancah Asia yang menjadi awalan Yamaha berkiprah di ajang balap.
Baca Juga: Lama Tidak Latihan Fisik dan Balapan, Bentuk Tubuh Marc Marquez Berubah Drastis
Namun siapa sangka kalau Yamaha punya ambisi yang tinggi sampai pernah berkiprah di ajang Formula 1.
Padahal, Yamaha adalah perusahaan otomotif yang tidak memproduksi mobil, hanya besar di kancah sepeda motor dan alat musik.
Yamaha pertama kali berkiprah di F1 adalah di tahun 1989 di Suzuka, Jepang dengan Bernd Scheneider sebagai pembalapnya.
Hasilnya tidak terlalu bagus dan membuat mereka melanjutkan riset untuk lebih serius sampai akhirnya tampil reguler di tahun 1991 bekerjasama dengan Motor Racing Develompment yang menggunakan sasis Brabham.
Baca Juga: Waduh! Bos Ducati Mengaku Siap Kehilangan Beberapa Motornya di Ajang Balap MotoGP, Kenapa Nih?
Pencapaiannya lumayan, dengan meraih tiga poin di klasemen akhir dan finish di peringkat 9.
Bekerjasama dengan Jordan Grand Pric (kini Aston Martin F1 Team) pun tidak membawa dampak yang signifikan.
Sampai akhirnya bergabung dengan Tyrell Racing Organisation (1993-1996) yang mengusung mesin Yamaha berkode OX V10.
Hasil indah tidak pernah diraih karena lebih dari separuh seri hanya berujung dengan mesin yang meledak dan kecelakaan.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Yakin Marc Marquez Tak Akan Ugal-Ugalan Saat Kembali Balapan MotoGP, Ini Alasannya
Sampai akhirnya ambisi besar dihabiskan pada tahun 1997 kala merekrut juara dunia F1 1996, Damon Hill untuk jadi pembalap.
Ternyata bukan bakat Damon Hill yang salah, tapi ambisi yang salah karena pembalap sekaliber Damon Hill saja kesulitan dengan mesin Yamaha bersasis Arrows.
Meskipun Damon Hil bisa meraih podium kedua di F1 Hungaria dan menjadi satu-satunya piala bergengsi Yamaha di era V10.
Setelah itu Yamaha Motor Company tidak lagi berkiprah di F1 sampai saat ini dan hanya berfokus pada balap motor.
Baca Juga: Memasuki Tahun ke-10 Tampil di Kelas MotoGP, Danilo PetrucciTidak Sabar Ingin Berikan Hal Ini ke KTM
Sedikit menyinggung tim rival, Honda saja membedakan divisi motor dan mobilnya, termasuk untuk masalah kompetisi.
Sehingga mereka bisa fokus dalam melakukan riset di berbagai kompetisi, ditambah Honda juga jualan mobil, Yamaha tidak.