OtoRace.id - Peraih enam gelar juara dunia World Superbike (WSBK), Jonathan Rea mengungkap penyebab banyaknya insiden yang terjadi dalam ajang balap MotoGP.
Kritikan keras diberikan Jonathan Rea kepada MotoGP.
Jonathan Rea menyoroti penggunaan ban Michelin yang dianggapnya kurang berkualitas.
Banyaknya insiden yang terjadi pada ajang balap MotoGP, Jonathan Rea menganggap ban Michelin sebagai penyebabnya.
Baca Juga: Kenapa Pembalap MotoGP Zaman Sekarang Jarang Pakai Teknik Sliding? Ini Alasannya
"Mengapa ada banyak kecelakaan di MotoGP? Ada banyak insiden yang sebenarnya tidak perlu terjadi," ujar Rea, dikutip OtoRace.id dari GPOne.
"Saya berbicara tentang ban depan yang tergelincir karena berada di suhu dingin. Cukup jelas kepada siapa Anda harus mempertanyakannya," jelasnya.
Sebagai informasi, Michelin menjadi pemasok tunggal ban untuk kelas utama MotoGP sejak 2016 menggantikan Bridgestone.
Namun, perusahaan asal Prancis tersebut memiliki masalah dengan daya cengkeram ban depan, terutama di suhu rendah.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2021 Digelar di Qatar, Michelin Sebagai Pemasok Ban Kelimpungan Karena Hal Ini
Hal inilah yang menyebabkan para pembalap MotoGP kerap kali terjatuh saat mengaspal dalam sesi pagi.
Jonathan Rea lantas membandingkan performa ban Michelin dengan ban Pirelli yang digunakan dalam konpetisi WSBK.
"Ban yang kami gunakan mengutamakan performa dan lebih aman. Sistem elektronik yang kami pakai juga hampir sama (dengan MotoGP)," tutur pembalap asal Irlandia Utara tersebut.
"Performa motor? Anda tak bisa mengatakan bahwa kecelakaan terjadi karena motor MotoGP lebih bertenaga. Jadi, saya menyalahkan ban," ujar Rea.
Baca Juga: Bukan Ban Baru Michelin, Bos Pramac Racing Sebut Hal Ini yang Buat MotoGP 2020 Makin Sengit
Lain dari motor MotoGP yang dibangun dari awal, motor yang digunakan dalam ajang WSBK memang merupakan hasil modifikasi dari motor komersil.
Meski demikian, saat ini perbedaan performa kedua motor tidak mencolok karena setiap pabrikan menjadikan motor MotoGP sebagai acuan.
"Saya pernah memiliki pengalaman buruk di atas motor MotoGP. Menurut saya, salah satu hal yang paling rumit dalam MotoGP adalah ban," jelasnya.
"Para pembalap MotoGP harus diberi dua acungan jempol karena tidak mudah untuk bisa mengeluarkan potensi terbaik dari motor mereka," pungkas Rea.
Baca Juga: Jarang yang Tahu, Ini Alasan Motor MotoGP Menggunakan Ban 'Botak'
Menurut data yang dirilis Dorna Sports, telah terjadi 180 kecelakaan sepanjang kompetisi MotoGP 2020.
Secara jumlah, angka tersebut memang menurun jika dibandingkan MotoGP 2019 yang menghasilkan 220 kecelakaan.
Namun, rata-rata kecelakaan dalam MotoGP 2020 sedikit lebih besar (12,8 insiden per seri balapan) dibandingkan MotoGP 2019 (11,5 insiden per seri balapan).
Patut dicatat, satu seri balapan dalam MotoGP terdiri dari empat sesi latihan bebas, satu sesi pemanasan, satu sesi kualifikasi, dan satu sesi balapan.