OtoRace.id - Valentino Rossi menjalani balapan terburuk dalam kariernya di MotoGP pada seri kedua di MotoGP Doha, Qatar (4/4) lalu.
Pembalap Petronas Yamaha SRT itu memulai balapan dari barisan paling belakang dan gagal mendulang point.
Masalah akselerasi disinyalir dari problem utama Valentino Rossi sepanjang balapan MotoGP Doha.
Pun dengan daya cengkeram ban belakang yang tidak maksimal di sirkuit Losail kala sedang berdebu, sehingga berpengaruh pada top speed dan kestabilan motor di tikungan.
Baca Juga: Akhirnya Jajal Motor MotoGP Aprilia RS-GP, Begini Komentar Andrea Dovizioso
Menjelang MotoGP Portugal di sirkuit Portimao (16-18/4) akhir pekan ini, Valentino Rossi sudah evaluasi kesalahan yang ada di Doha.
Menurutnya, Yamaha YZR-M1 tunggangannya perlu sesuaikan beberapa hal, khususnya swing arm atau lengan ayun yang digunakan.
"Pada MotoGP Portugal, sepertinya saya masih mempertahankan swing arm alumunium karena bisa meredam getaran yang dihasilkan pada ban belakang," urai Valentino Rossi.
"Jika getaran itu diredam, ban belakang akan punya traksi yang lebih baik, itu bisa berdampak pada kestabilan dan kecepatanm" imbuhnya dilansir dari Paddock GP.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Prediksi Valentino Rossi Akan Kembali Kesulitan di MotoGP Portugal 2021
Baca Juga: Baru Jalani Dua Balapan di Moto2 2021, Pembalap Ini Sudah Diincar Tiga Pabrikan MotoGP
"Masalah yang ada di Doha juga bisa kami terapkan evaluasinya di Portimao, saya juga kesulitan di sana tahun lalu," lanjutnya.
Pada MotoGP Portugal tahun lalu, Valentino Rossi adalah pembalap Yamaha yang finish paling belakangan.
Ia juga memperhatikan faktor elektrikal yang bekerja pada Yamaha YZR-M1 besutannya.
"Setup elektronik yang tepat bisa membawa konsistensi pada lap time saya, sehingga itu bisa berpengaruh pada 15 besar," tutur Rossi.
Baca Juga: Fabio Quartararo Nantikan Potensi Tinggi Yamaha di MotoGP Portugal
"Sebab tahun ini, 15 pembalap berada dalam jarak kurang dari 10 detik, sehingga persaingan akan sangat ketat," pungkasnya.