OtoRace.id - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi ungkap satu hal yang bikin MotoGP tak sebebas dulu.
Valentino Rossi menyebut banyaknya kamera adalah perbedaan MotoGP masa kini dan dulu.
Banyaknya kamera yang menyorot para pembalap MotoGP membuat Valentino Rossi jengah.
Tak dapat dimungkiri jika ajang MotoGP merupakan dunia yang sarat dengan bidikan kamera.
Baca Juga: Jorge Martin Ragu Valentino Rossi Bisa Menang di MotoGP 2021
Bukan cuma saat balapan, puluhan bahkan ratusan kamera setia merekam kegiatan sehari-hari para pembalap.
Hal ini ternyata tidak selamanya berdampak baik bagi para pembalap.
Beberapa bahkan sudah mulai mengeluhkan kurangnya ruang privasi yang mereka miliki.
Salah satu yang lantang menyuarakan keprihatinan ini adalah sang legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi.
Baca Juga: Kompetitif Tahun Lalu, Franco Morbidelli Pesimis Hadapi MotoGP Portugal 2021
Melakoni debut kelas utama pada musim 2000, Rossi telah 21 tahun mengarungi ajang balap motor paling bergengsi ini.
Dalam kurun waktu tersebut, Rossi telah menjalin rivalitas dengan banyak pembalap, mulai dari Sete Gibernau hingga Marc Marquez.
Dilansir OtoRace.id dari Corsedimoto, Rossi mengaku jauh lebih menikmati persaingan yang terjadi di masa lalu.
Menurutnya, banyaknya kamera yang menyorotinya turut mengubah citarasa pertarungan dengan para rivalnya.
Baca Juga: Marc Marquez Balapan di MotoGP Portugal, Sudah Paparkan Target Pribadi
"Semuanya berubah karena banyaknya kamera yang menyoroti kami," kata Rossi dikutip OtoRace.id dari.
"Kini, ada begitu banyak tekanan yang menghampiri kami dari luar," ujar Rossi menambahkan.
Pembalap berusia 42 tahun itu pun mengaku merindukan saat-saat ketika dia memulai karier di kelas MotoGP.
Saat itu, tidak banyak fotografer yang mengabadikan kegiatan para pembalap, termasuk melalui ponsel.
Baca Juga: Mario Aji Tarung di Red Bull Rookies Cup Portugal Pekan Ini, Simak Jadwal dan Link Live Streaming
Tak hanya itu, penggunaan situs dan media sosial pun belum sebanyak sekarang, sehingga tidak banyak foto yang tersebar ke khalayak.
"Anda tidak bisa lagi bertindak seperti yang Anda lakukan dulu," jelas Rossi.
"Kalau saya melakukan sesuatu pada dekade 1990-an lalu, orang-orang akan segera melupakannya setelah beberapa pekan," tegasnya.
"Sekarang, Anda harus berpura-pura untuk menjadi orang yang benar. Inilah yang terjadi di dunia sekarang," tutupnya.