OtoRace.id - Arab Saudi sudah menggelar dua balap internasional tahun ini, Formula E dan Reli Dakar.
Keduanya menjadi pembuka kalau Arab Saudi kini lebih membuka diri dalam meluaskan sektor wisata.
Sebagai negara Tanah Suci bagi umat Islam, kunjungan wisata terbesar memang datang dari mereka yang melakukan ibadah Haji dan Umrah.
Namun kini Sultan Arab Saudi, Sultan Abdulaziz dan Sultan Khalid memang diketahui menggemari dunia otomotif.
Baca Juga: Daniel Ricciardo Optimis Bisa Bawa McLaren F1 Team Terus di Tiga Besar Klasemen Pabrikan
Keduanya beberapa kali ikut rally raid regional dan punya koneksi dengan beberapa promotor balap dunia.
Itulah yang membuat Arab Saudi bisa menjadi tuan rumah Reli Dakar dan Formula E yang diselenggarakan di jalan raya kota Riyadh.
Keseriusan berlanjut dengan membawa F1 ke Arab Saudi untuk musim balap 2021.
Tanpa wacana berlebihan, Liberty Media selaku promotor F1 pun menyetujui untuk segera menggelar F1 Arab Saudi yang dijadwalkan pada 28 November.
Baca Juga: Rutin Tes Dengan Aprilia, Apakah Andrea Dovizioso Pasti Wildcard di MotoGP Misano?
Baca Juga: Menuju MotoGP Prancis 2021, Valentino Rossi Andalkan Kondisi Cuaca
Jalan raya kota Jeddah akan menjadi lokasi sirkuit non-permanen pada balapan yang direncanakan akan digelar malam hari itu.
“Arab Saudi ingin bergerak cepat, khususnya dalam sektor pariwisata dan menggaungkan Arab Saudi di Internasional. F1 mencerminkan hal-hal tersebut, sehingga keputusan untuk membawa balap mobil kasta tertinggi ini adalah keputusan yang tepat,” kata Sultan Abdulaziz.
Alasan digelar pada malam hari karena agar suhu udara menjadi lebih optimal.
Juga menunjukkan pesona malam hari dari gedung-gedung dan area perhotelan yang dinilai lebih indah saat malam hari.
Tipikal sirkuit non-permanen, maka akan banyak trek lurus dan tikungan yang sempit.
Baca Juga: Bos Ducati Waspadai Pembalasan Dendam Fabio Quartararo di MotoGP Prancis 2021
Bisa diperkirakan akan mirip sirkuit jalan raya di Baku, Azerbaijan yang juga menggelar F1.
Hermann Tilke, konstruktor sirkuit internasional kenamaan pun dipercaya untuk membuat layout.
Nantinya bentuk sirkuit, area pit dan jalur masuk-keluar pit pun akan dirancang sedemikian rupa.
Eits, kehadiran Tilke bukan hanya untuk itu saja, tetapi juga untuk melakukan diskusi dengan Sultan Abdulaziz untuk membangun sirkuit permanen.
Baca Juga: Jelang MotoGP Prancis 2021, Kondisi Marc Marquez Merasa Makin Kuat
"Hermann Tilke bukan hanya untuk membangun sirkuit jalan raya saja, tapi pihak kesultanan akan memintanya untuk membuat sirkuit permanen yang layak untuk menggelar balap apa pun. Bisa jadi akan punya spesifikasi FIA Grade A dan FIM Grade 1,” kata Chase Carey, CEO Liberty Media Promotor F1.
Dengan adanya sirkuit permanen, maka F1 Arab Saudi juga bisa digelar dengan lebih baik dan lebih aman.
Juga bisa mengundang beberapa balap internasional selevel yang butuh di sirkuit permanen.
"Mungkin balap ketahanan atau seperti MotoGP adan World Superbike (WSBK). Karena masih jarang balap motor digelar di Arab Saudi," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Balapan MotoGP Prancis 2021, Valentino Rossi Ungkap Ambisinya
Harapan untuk menggelar MotoGP dan WSBK memang tinggi karena giatnya Kerajaan Arab Saudi di kancah balap.
Terlebih Aramco, perusahaan yang dimiliki oleh Sultan Abdulaziz akan menjadi sponsor tim MotoGP milik Valentino Rossi.
Dikabarkan tim ini akan segera berkiprah pada tahun 2022 dan diharapkan akan ada MotoGP Arab Saudi pada tahun depan.
Meski lokasi sirkuit Arab Saudi belum diketahui akan berada di mana.
Akan menarik jika kelak biro perjalanan di Indonesia mungkin membuat paket Umrah + liburan dengan menonton F1 atau MotoGP. Hehehe...