Namun, proyek ini menyusut jadi enam motor saja pada 2019, yakni setelah Aspar Team memilih kembali berlaga di Moto2 dan slotnya diambil alih oleh Petronas SRT.
Ciabatti pun membenarkan pihaknya ingin kembali punya tiga tim satelit.
"Ya, itu benar, kami sedang memikirkannya. Delapan motor adalah opsi yang tersedia. Relatifnya, kami pernah melakukannya tak lama ini," kata Ciabatti dikutip OtoRace.id dari GPOne.com.
"Selain Pramac, kami juga pernah punya Avintia dan Aspar Team. Kami merasa bisa mengaturnya, dan ini bisa membuat kami punya banyak rider muda di Ducati," ujar Ciabatti.
Baca Juga: Usai Podium di MotoGP Prancis Johann Zarco Ingin Terus Bersama Ducati
Gresini Racing sendiri juga sudah jadi rahasia umum sedang melakukan negosiasi dengan Aprilia Racing.
Namun, jika Gresini akhirnya memilih Ducati, maka ini bisa jadi solusi untuk masa depan Enea Bastianini yang terkatung-katung akibat VR46 yang mengambil alih slot Avintia Esponsorama.
Tak pelak lagi VR46 ingin mempertahankan Luca Marini, dan bertekad menandemkannya dengan Marco Bezzecchi yang juga anggota akademi VR46.
Tapi Ducati sendiri ragu-ragu ingin melepas Enea Bastianini yang merupakan juara dunia Moto2 2020.
Baca Juga: Bos Ducati Waspadai Pembalasan Dendam Fabio Quartararo di MotoGP Prancis 2021