OtoRace.id - Manajer Ducati, Davide Tardozzi murka karena pembalapnya Jack Miller diperlakukan tak adil di MotoGP Belanda 2021.
MotoGP Belanda 2021 menjadi seri yang tidak menguntungkan bagi tim Ducati.
Menghadapi sirkuit Assen yang tidak pernah ramah selain pada Yamaha dan Honda, Ducati memang harus bekerja keras.
Situasi tersebut diawali dengan kecelakaan yang dialami Jack Miller saat memasuki lap ke-15.
Baca Juga: Juara di MotoGP Belanda 2021, Fabio Quartararo Ternyata Ketakukan saat Balapan Karena Ini
Mulanya, Jack Miller masih bisa bangkit usai crash tersebut dan melanjutkan kembali balapannya.
Disastrous lap for @ducaticorse! ????@PeccoBagnaia serves a Long Lap Penalty for exceeding track limits, moments before a crash for @jackmilleraus! ❌#DutchGP ???????? pic.twitter.com/N3GoMm9NQL
— MotoGP™???? (@MotoGP) June 27, 2021
Namun beberapa menit kemudian, Jack Miller dipaksa untuk menghentikan lajunya alias dipaksa menyerah oleh Race Director.
Jack Miller diminta menghentikan balapannya karena dugaan masalah teknis pada motor Desmosedici-GP miliknya yang terlihat mengepulkan asap usai crash.
Penghentian ini jelas membuat Miller merugi karena gagal meraih poin pada seri MotoGP Belanda 2021.
Baca Juga: Finis di posisi ke-7 di MotoGP Belanda 2021, Begini Perasaan Marc Marquez
Keputusan Race Director tersebut ternyata membuat Ducati geleng-geleng kepala dan tak habis pikir.
Tim Ducati kesal dan merasa diperlakukan tidak adil, karena menurut mereka Race Director terlalu ceroboh dan tergesa-gesa membuat keputusan.
"Ketika jatuh, motor bisa kehilangan sebagian oli yang masuk ke tangki, yang masuk ke saluran pembuangan," kata Davide Tardozzi, dikutip OtoRace.id dari Tutto Motori Web.it.
"Untuk satu sampai dua lap, mungkin motor akan sedikit berasap karena oli dibakar oleh saluran pembuangan," jelas Davide Tardozzi.
Baca Juga: Terjatuh di Balapan MotoGP Belanda 2021, Valentino Rossi Bingung Jelaskan Penyebabnya
"Tapi itu sama sekali tidak menyebabkan masalah. Jadi Jack Miller sudah dihentikan secara tidak adil," terangnya.
"Seharusnya dia bisa saja pulang dengan 1 atau 2 poin, dia masih bisa lanjut balapan. Race Director harusnya lebih berhati-hati membuat keputusan," tegas Davide Tardozzi.
"Mereka harus memahami apa yang benar dan apa yang tidak benar untuk dilakukan," pungkas Tardozzi.