OtoRace.id - Ayah Maverick Vinales, Angel Vinales, buka-bukaan tentang keputusan sang putra meninggalkan Yamaha pada akhir MotoGP 2021.
Angel Vinales baru mau berbicara setelah perpisahan Vinales dan Yamaha resmi diumumkan.
Angel menjelaskan alasan Maverick Vinales memutus kontraknya satu tahun lebih awal.
Ia membeberkan semuanya dengan ketenangan mutlak dan tanpa kebencian terhadap Yamaha.
Baca Juga: Muncul Kabar Franco Morbidelli ke Monster Energy Yamaha MotoGP di 2022
Yang jelas, Vinales pergi karena tidak bahagia di Yamaha.
"Ini perpisahan yang berdasarkan kesepakatan bersama," kata Angel, dikutip OtoRace.id dari Motosan.es.
"Awalnya Yamaha tidak mau. Lin Jarvis (Managing Director Yamaha) menangis, ia tidak percaya," jelas Angel.
"Motor Yamaha cocok dengan Jorge Lorenzo atau Fabio Quartararo. Motornya seperti mentega," jelasnya.
Baca Juga: Satu Pembalap Resmi Diumumkan Aramco Racing Team VR46, Maverick Vinales Jadi Target
Angel mengatakan Maverick membutuhkan motor yang lebih kaku.
"Maverick membutuhkan yang sedikit lebih kaku. Mengapa? Karena Maverick seperti Marc Marquez," terangnya.
"Mereka menyerang dengan keras untuk mengeksploitasi potensi mereka. Motor itu memiliki batas dan tidak membiarkan Anda melaju lebih dari itu," terangnya
"Mereka tidak tahu bagaimana memberikan apa yang dia inginkan dan dia tidak tahu bagaimana mengendarai sepeda motor itu seratus persen," imbuh Angel.
Baca Juga: Valentino Rossi Balik ke Yamaha Pabrikan Usai Maverick Vinales Cabut?
Angel juga menjelaskan mengapa Maverick Vinales tidak menunggu hingga kontraknya habis untuk pindah ke tim lain.
Kontrak Vinales di Yamaha sebenarnya baru habis pada akhir 2022.
"Maverick pergi karena tidak bahagia dengan kondisi seperti ini. Maverick pergi bukan karena motornya jelek, tapi karena Yamaha tidak memberinya motor yang seharusnya untuknya."
"Maverick tidak tahu bagaimana beradaptasi dengan motor yang dimiliki Yamaha," tutupnya.
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, dikabarkan jadi kandidat terkuat menggantikan Vinales.