OtoRace.id - Terungkap kalau ternyata mantan Chief Mechanic Valentino Rossi pernah membujuk agar tidak pindah dari Honda ke Yamaha di MotoGP 2004.
Yap! Jeremy Burgess merupakan mantan Chief Mechanic Valentino Rossi sejak pertama kali berlaga di kelas Premier yaitu GP500 alias MotoGP hingga akhirnya resmi berpisah di akhir musim MotoGP 2013.
Bersama Jeremy Burgess sejak tahun 2000-2013, Valentino Rossi berhasil meraih 80 kemenangan, 40 podium dua dan 27 podium tiga.
Tidak hanya itu saja, setidaknya kerjasama Valentino Rossi dan Jeremy Burgess menghasilkan 7 gelar juara dunia dari total 9 gelar juara dunia yang diraih The Doctor.
Baca Juga: Pelaku Balap Juga Harus Tahu, Ini Arti Kode 31 dan 34 di SPBU Pertamina, Jangan Salah Kaprah
Jeremy Burgess sendiri sebelumnya merupakan Chief Mechanic Mick Doohan sebelum akhirnya ditugaskan HRC (Honda Racing Corporation) usai lima kali Juara Dunia GP500 itu memutuskan pensiun di tahun 1999.
Terlepas dari itu semua, ternyata Jeremy Burgess pernah membujuk Valentino Rossi untuk tidak pindah ke Yamaha loh!
Pasalnya, ketika di Honda, Rossi pun tak terkalahkan dan terus meraih gelar juara dunia (2001, 2002, 2003).
"Honda meminta saya untuk memastikan agar Valentino tetap bersama Honda," ungkap pria asal Australia itu dilansir dari MotoGP.com.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Bertemu Lin Jarvis, Ada Bahas Soal Pengganti Maverick Vinales?
Untuk itu, Jeremy Burgess pun berbicara dengan Valentino Rossi dengan mengungkap beberapa fakta.
"Saya bilang ke Valentino kalau kita memiliki motor yang sudah membawa kita memenangkan tiga gelar juara dunia dengan Honda. Kami memiliki tim, kenapa kita harus pindah," ucap Burgess.
"Tetapi ketika itu, Rossi mengatakan kepada saya, kalau (kepindahannya; red) lebih dari hal itu. Jadi bagaimana juga, Ia sudah membuat keputusan untuk pergi ke Yamaha," tambahnya lagi.
Dengan keinginan kuat Rossi untuk pergi ke Yamaha, akhirnya Jeremy Burgess tidak mampu menahan Sang Pembalap untuk tetap di Honda.
Baca Juga: Dani Pedrosa Ungkap Alasan Sesungguhnya Jadi Test Rider KTM dan Bicara Soal Wildcard di MotoGP 2021
"Pada tahun itu juga (2003) di Motegi (MotoGP Jepang), saya kembali berdiskusi dengannya. Berada dalam titik lemah, kemudian saya berkata kalau itu bisa menolong, maka saya akan pergi bersamamu (Rossi)," jujur Burgess.
Menariknya, seolah Burgges pun tidak percaya kalau dirinya juga membuat keputusan untuk ikut dengan Valentino Rossi.
"Lalu, saya pergi ke garasi (pit) dan bilang ke mekanik, kalau saya akan pergi (ikut bersama Rossi). Bahkan saat itu, saya masih sedikit gemetar dengan keputusan yang saya buat," bilangnya.
Memiliki tim yang solid, akhirnya para mekanik pun tetap ikut bersama Burgess dan Rossi untuk pindah ke Yamaha.
Baca Juga: Bos MotoGP Murka Valentino Rossi Dibandingkan Dengan Jorge Lorenzo
Setelah itu, diakhir musim MotoGP 2003, Jeremy Burgess dan kru pun ikut Rossi pindah ke Yamaha untuk menjalani musim MotoGP 2004.
Saat itu juga, Yamaha belum pernah juara dunia dalam kurun waktu 11 tahun.
"Lalu saya berkata kepada Furusawa (Masao Furusawa), dia adalah pimpinan Yamaha, kalau kita mendengarkan Valentino maka kita akan maju."
"Jika kita mengabaikan apa yang dia katakan, maka itu akan menjadi bencana. Beruntung Valentino dan Furusawa memiliki ikatan yang kuat. Dan, kami akhirnya berhasil mengubah Yamaha YZR-M1 dari motor yang selalu kalah, menjadi motor yang kerap menang," jelas Burgess.
Baca Juga: Terpuruk di MotoGP 2021, Marc Marquez Diam-diam Kagumi Valentino Rossi
Bahkan menurut Burgess, kerjasama antara dirinya, Rossi dan Masao Furusawa mampu membuat arah Yamaha berubah.
Hingga akhirnya mereka mampu meraih 4 gelar juara dunia MotoGP.