OtoRace.id - Masuknya Sirkuit Mandalika ke jadwal tes pramusim MotoGP 2022 serta kalender World Superbike (WSBK) 2021 tak pelak menjadi kebanggaan.
Nama Indonesia akan disebutkan berulang kali, keelokan Tanah Air pun terekspose kembali setelah vakum beberapa lama terkait pandemi COVID-19.
Akan tetapi, karena kondisi penyebaran virus Corona pula, maka dua mata acara motorsport seru di pentas roda dua ini mesti dilangsungkan dengan protokol kesehatan ketat.
Nantinya, pembukaan WSBK dan MotoGP di sirkuit Mandalika Indonesia hanya boleh dihadiri 15 persen penonton.
Baca Juga: Valentino Rossi Masih Penasaran dengan Satu Misteri yang Belum Terpecahkan di MotoGP 2021
Padahal seperti diketahui, sirkuit Mandalika yang akan menjadi tuan rumah ajang MotoGP dan WSBK memiliki kapasitas hingga 188.000 ribu penonton.
Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memperkirakan 20 sampai 30 ribu penonton.
Jumlah tersebut adalah 15 persen dari jumlah maksimum sirkuit memungkinkan untuk menggelar balapan tanpa kerumunan.
"Kami jelas ingin mengadakan acara yang aman untuk semua orang, dan ini menjadi dasar tujuan utama kami," kata Ricky Baheramsjah, CEO MGPA, dikutip dari Crash.
Baca Juga: Selain MotoGP Indonesia dan WSBK, Sirkuit Mandalika Buka Peluang Gelar Balapan F1
"Jika diizinkan untuk memiliki penonton di Mandalika, kami akan melihat persentase dari total kapasitas," terang Ricky Baheramsjah.
"Dan karena kami duduk di area terbuka yang sangat luas dan lingkungan terbuka, memiliki 20-30.000 penonton per hari berarti 15 persen dari kapasitas," sambung Ricky Baheramsjah.
Ia menambahkan, mungkin jumlah ini sangat kecil, namun yang paling penting adalah belajar dari sirkuit lain yang sudah mengadakan event motorsport.
Semua event motorsport dapat digelar dan melakukan penyesuaian.
Baca Juga: Terbongkar, Kekuatan Istimewa Ini yang Ternyata Bikin Fabio Quartararo Menggila di MotoGP 2021
"Kami hanya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan bagi penonton untuk datang dan menonton acara WSBK dan MotoGP di Mandalika," terangnya.
Sementara itu, Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA, Happy Harinto menambahkan, sangat sulit mengadakan balapan seperti ini di tengah pandemi.
Tetapi semua menunggu instruksi dari pemerintah apakah diperbolehkan dengan penonton atau tidak.
"Tapi yang jelas, kami dari MGPA sudah siap. Trek sudah selesai, dan fasilitas yang tersisa tinggal menunggu waktu saja," tutup Happy Harinto.