OtoRace.id - Gelaran WSBK Indonesia 2021 di Sirkuit Mandalika, Lombok telah selesai digelar pada Minggu lalu, (21/11/2021).
Di balik meriahnya WSBK Indonesa WSBK Indonesia 2021, ternyata ada kisah yang mungkin belum diketahui banyak masyarakat.
Kisah tersebut datang dari warga Dusun Bunut, Mandalika, Sandubaya, Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dusun Bunut adalah salah satu dusun terdampak pembangunan Sirkuit Mandalika yang jadi tuan rumah WSBK Indonesia 2021.
Baca Juga: Wow, Segini Top Speed Motor WSBK di Sirkuit Mandalika, Ducati dan Kawasaki Takluk Oleh Honda
Lebih tepatnya, Dusun Bunut berada tidak jauh dari tikungan 5, 6, 7, dan 8 Sirkuit Mandalika.
Hingga gelaran WSBK Indonesia 2021 usai, ada sejumlah warga yang masih menempati rumahnya di sana.
Salah satu warga Dusun Bunut yang bernama Rame mengaku kalau keluarganya terganggu dengan raungan motor para pembalap WSBK.
"Kalau terganggu ya pasti. Tapi mau bagaimana lagi," ujar Rame yang masih bertahan di area tengah sirkuit.
Baca Juga: Segini Perkiraan Bestlap Motor MotoGP di Sirkuit Mandalika Jika Dibandingkan Motor WSBK
Lantaran tanah mereka belum dibeli, para warga memilih bertahan di dalam venue saat WSBK Indonesia 2021 digelar.
Selain itu, hewan ternak seperti sapi milik warga yang mayoritas adalah nelayan juga 'terpenjara' di area tengah sirkuit.
Namun pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola Sirkuit Mandalika mewanti-wanti agar sapi diikat selama event berlangsung.
"Sapi di sini semuanya terikat. Banyak juga yang sudah dimasukan ke kandang karena panitia sudah mewanti-wantinya," tutur Rame.
Baca Juga: Legenda WSBK Ini Bangga Bisa Dominasi Kemenangan di Sirkuit Mandalika, Tapi Minta Hal Ini Diperbaiki
Agar memiliki akses keluar dan masuk area sirkuit, warga Dusun Bunut harus memakai gelang 'sakti' atau gelang pengenal.
Tanpa gelang tersebut, jangan harap mereka bisa melewati penjagaan ketat sirkuit Mandalika selama WorldSBK Indonesia berlangsung.
Meski begitu, sejatinya warga setempat sudah bersedia meninggalkan rumahnya di Dusun Bunut dan pindah ke daerah lain.
Soal uang ganti rugi pembayaran tanah, ITDC dan warga juga sudah sepakat di angka Rp 75 juta per are (100 meter persegi).
Baca Juga: Juara Dunia di WSBK Indonesia 2021, Toprak Razgatlioglu Persembahkan Gelar Untuk Almarhum Ayahanda
Suprayadi (warga Dusun Bunut lainnya) menjelaskan, rata-rata warga setempat memiliki lebih dari 20 are untuk satu keluarga besar (lebih dari satu KK).
"Harga tanah sudah disetujui Rp75 juta per are. Tapi ini ada bangunan, dan mereka belum kasih harga untuk bangunannya," sambung Suprayadi.
Sebelumnya, pembebasan lahan juga sempat menghambat pengerjaan drainase yang tidak jauh dari tikungan 13 di sirkuit Mandalika.
Alhasil pengerjaan drainase di sisi kanan track line sempat terputus dan harus menunggu beberapa rumah warga dibongkar.
Baca Juga: Kalah Dari Toprak Razgatlioglu, Jonathan Rea Kembali ke Nomor Saktinya di WSBK Indonesia
Permasalahan tersebut pun berhasil diatasi dan para warga yang sempat bertahan bersedia direlokasi.