Siapa Sangka, Setting Suspensi Belakang Bisa Pengaruhi Keawetan Ban Motor MotoGP

Nur Pramudito - Sabtu, 27 November 2021 | 09:32 WIB

Setting suspensi belakang sangat mempengaruhi keawetan ban motor MotoGP sehingga bisa menentukan hasil balap (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Pemilihan kompon ban menjadi faktor yang sangat penting dalam ajang balapan khususnya MotoGP.

Bukan cuma soal melaju cepat sejak awal, tetapi daya tahan ban yang membuat pembalap bisa menang balapan.

Ban motor MotoGP akan dipilih berdasarkan gaya berkendara pembalap, kondisi trek, cuaca dan juga settingan motor khususnya seting suspensi.

Ada dua komponen utama di suspensi atau sok belakang yang memengaruhi laju motor dan pemakaian ban.

Baca Juga: Jack Miller Beberkan Banyak Kelebihan Ducati Untuk MotoGP 2022, Pabrikan Lain Kudu Waspada

Komponen pertama adalah per atau pegasnya, yang kedua adalah perangkat hidroliknya.

Dua bagian ini akan memengaruhi bagaimana perilaku ban belakang terhadap permukaan trek atau aspal.

Secara garis besar, seting pegasnya dibagi menjadi 2 yakni keras dan lunak, yang mempunyai konsekuensi masing-masing.

Jika per atau pegas terlalu keras maka berat akan tertumpu langsung pada ban.

Baca Juga: KTM Siap Bajak Manajer Tim Ducati, Usai Pisah Dengan Mike Leitner di MotoGP 2022

Kerja pegas menjadi minimal sehingga bisa dikatakan ban akan bekerja sebagai suspensi itu sendiri.

Hal itu akan membuat pemakaian ban menjadi terlalu berlebihan.

Jika per atau pegas dibuat lunak atau empuk, dampaknya motor menjadi lebih mudah memantul dan tidak seimbang, terutama saat menikung.

Akhirnya sama saja, beban kembali tertumpu di ban dan membuat pemakaian ban belakang berlebihan.

Baca Juga: Update Jadwal WSBK 2022 - Sirkuit Mandalika Kembali Masuk Dalam Kalender, Tapi Kok di Bulan Ini

Sedangkan hidrolik berfungsi untuk memengaruhi kecepatan kerja dari per.

Jika hidrolik diseting lunak/empuk, maka oli dapat mengalir dengan mudah.

Tapi jangan terlalu lunak, karena suspensi tidak menyerap pergerakan motor, jadinya penggunaan ban belakang menjadi tidak merata.

Kebalikannya, jika hidrolik diseting keras maka aliran oli akan terbatas.

Baca Juga: Tak Hanya di Mandalika, Copet dan Maling Juga Kerap Terjadi di Balap Nasional Serta Asia

Jika terlalu keras maka pergerakan motor semua akan diarahkan ke ban.

Hal itu bisa membuat ban belakang kehilangan kontak dengan trek alias kehilangan grip.

Jadi settingannya harus diperhitungkan dengan matang, harus dicoba berkali-kali hingga pembalap merasa nyaman dengan settingan suspensinya.

Untuk lebih jelasnya simak video berikut ini: