OtoRace.id - Bos WithU Yamaha RNF, Razlan Razali, mengaku menyesal telah memboyong Valentino Rossi ke timnya karena rider asal Italia itu tampil buruk sepanjang MotoGP 2021.
MotoGP 2021 jadi tahun terberat bagi Razlan Razali dan koleganya di Petronas Yamaha SRT.
Negosiasi dengan sponsor utama tim pun menemui jalan buntu.
Setelah keinginan mereka mendapat investasi lebih besar kandas, kabar buruk kemudian datang menghampiri.
Baca Juga: Jelang MotoGP 2022, Ducati Terang-terangan Siap Bajak Fabio Quartararo dari Yamaha
Petronas memutuskan untuk menarik diri dari kejuaran MotoGP dengan alasan kesulitan finansial karena terdampak pandemi Covid-19.
Usai melihat apa yang dialami Petronas Yamaha SRT di MotoGP 2021, Razali mengungkapkan bahwa terdapat beberapa hal yang membuatnya kecewa dan ingin diperbaiki kalau bisa.
"Jika saya bisa memutar waktu, saya ingin memutuskan pada Juni 2021 untuk menerima tawaran kontrak pertama dari Petronas," kata Razlan Razali dikutip OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.it
"Tapi, saya ingin bernegosiasi untuk lebih banyak uang," sambung Razlan Razali.
Baca Juga: Didukung Federal Oil, Pembalap Gresini Racing Optimis Debut Dengan Ducati di MotoGP 2022
Ia pun mengisahkan bahwa dirinya sempat skeptis dengan ide untuk merekrut Valentino Rossi.
"Sejujurnya, saya seharusnya tidak mendatangkan Valentino. Selalu ada asumsi bahwa kami tak punya pilihan kecuali merekrut Valentino pada 2021," jelasnya.
"Asumsinya adalah kami di bawah tekanan dari Yamaha. Tapi tidak, sama sekali tidak ada tekanan," tambahnya.
"Secara pribadi, saya skeptis hingga Valentino berada di podium ketiga, bersama Fabio Quartararo dan Maverick Vinalez di GP Jerez pada Juli 2020," imbuhnya.
"Ketika saya ada di podium bersama ketiga pebalap, saya pun berpikir, 'Ok, mungkin pebalap ini bisa berhasil'," lanjut Razali.
Baca Juga: Menarik, Jorge Lorenzo Akan Balap Bareng Valentino Rossi di MotoRanch
Rasa optimistis kemudian berganti dengan kekhawatiran ketika melihat rapor Rossi usai sempat absen balapan karena terpapar virus Covid-19.
Saat direkrut SRT, Rossi memang sedang mengalami penurunan performa yang cukup signifikan hingga akhirnya pensiun juga
"Setelah itu, hasil Valentino jadi buruk. Tapi pada titik ini, keputusan untuk Valentino sudah terlanjur diambil," ucap pria asal Malaysia itu.
"Saya kira, Valentino menempatkan dirinya di bawah tekanan. Pebalap muda lebih kencang. Valentino sebenarnya mencatatkan best lap lebih baik dibanding masa lalu," ia mengungkapkan.
"Namun, itu tidak cukup. Dia mau sukses, hati dan pikirannya siap untuk itu, tapi badannya tidak sejalan," tukasnya.