OtoRace.id - Selama ini Yamaha YZR-M1 dikenal motor yang ramah untuk para pembalap rookie di MotoGP.
Kelincahan Yamaha YZR-M1 membuat pembalap pemula lebih cepat beradaptasi dengan motor MotoGP yang memiliki power lebih dari 250 hp.
Seperti halnya dengan pencapaian yang diraih Fabio Quartararo di musim MotoGP 2019 ketika dirinya berhasil meraih gelar Rookie Of The Year bersama Yamaha YZR-M1.
Namun di musim MotoGP 2021, predikat Yamaha motor ramah untuk Rookie seolah disikat alias diambil alih oleh Ducati.
Memang, di MotoGP 2021 tidak ada pembalap pemula di tim Yamaha.
Meski begitu nampaknya para pembalap pengganti Franco Morbidelli ketika vakum akibat operasi lutut, juga tidak terlalu bersinar ketika memacu Yamaha.
Ini, berbeda dengan Ducati yang dua pembalap pemula mereka, Jorge Martin dan Enea Bastiani berhasil meraih podium dan bahkan kemenangan di musim pertama mereka di MotoGP.
Penasaran akan hal itu, OtoRace.id memiliki kesempatan untuk berbincang langsung dengan Enea Bastianini dan juga Fabio Di Giannantoni.
Baca Juga: Tanggapan Andrea Dovizioso Melihat Kesuksesan Pabrikan Ducati pada MotoGP 2021
Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio merupakan pembalap tim Gresini Racing yang disponsori oleh Federal Oil di MotoGP 2022 nanti bersama Ducati.
"Tahun ini saya memulai dengan memacu Ducati GP19, tetapi beberapa seri terakhir saya mencoba Ducati GP21," ujar Enea Bastianini yang meraih podium di sirkuit Misano, Italia.
"GP19 jauh lebih agresif jika dibandingkan dengan GP21, dengan GP21 kami bisa berkendara lebih halus dan lebih mudah. Ini merupakan motor yang ramah untuk pembalap pemula," aku juara dunia Moto2 2020 itu.
Menurut Enea yang bersaing dengan Jorge Martin untuk gelar Rookie Of The Year, Ducati GP19 lebih agak sulit untuk dikendalikan untuk pembalap rookie.
Karena sebenarnya, penyempurnaan GP19 justru terletak di Ducati 21.
Jadi, tak perlu heran juga jika Jorge Martin yang menunggangi GP21 langsung tampil menggebrak sejak awal seri musim MotoGP 2021.
Termasuk, podium pertamanya di MotoGP Qatar 2021.
"Ducati di 2020 banyak melakukan perubahan. Mesin motor memiliki lebih banyak tenaga, tetapi perasaan kamu dengan motor bisa lebih nyaman selama melakukan putaran dan selama balapan," tambah Enea Bastianini.
Baca Juga: Federal Oil Mau 'Bikin Bangga Indonesia' di Musim MotoGP 2022
Hal senada juga diungkap pembalap Federal Oil MotoGP 2022, yaitu Fabio Di Giannantonio.
"Saya belum bisa berkomentar banyak, karena saya baru mulai memacunya di tes MotoGP Jerez," bilang Fabio Di Giannantonio yang memacu Ducati GP21 di Tes MotoGP di sirkuit Jerez, pertengahan November lalu.
"Tetapi perasaan pertama dengan menggunakan motor Ducati sangat bagus. Saya menyukai motor itu. Dan ya, sejujurnya nampaknya memang cukup ramah (Ducati GP21)," tambah Fabio Di Giannantoni yang menutup seri terakhir Moto2 Valencia 2021 dengan meraih podium kedua itu.
Digia, sapaan akrab Fabio Di Giannantonio juga sependapat dengan Enea Bastianini kalau Ducati GP19 memang cukup agresif.
"Kamu bisa melihat di video, Enea kerap kali mengalami goyangan dengan motor itu. Tetapi di Ducati GP21 seolah ini motor yang baik, memiliki paket yang bagus," kata Digia dalam sesi live press conference beberapa waktu lalu bersama OtoRace.id, Gresini Racing dan Federal Oil.
"Saya bisa mencoba untuk meraih hasil terbaik di tahun pertama saya di MotoGP. Memang saya akan butuh waktu untuk mempelajarinya, tetapi saya rasa ini (Ducati GP21) adalah paket yang bagus," pungkas Digia.
Wah, Ducati GP21 aja sudah seperti itu! Jadi penasaran dengan Ducati GP22 nih.