OtoRace.id - Seiring majunya perkembangan teknologi berdampak pada kompetisi MotoGP.
Namun, Casey Stoner mengungkapkan perangkat elektronik pada motor balap saat ini dirasa terlalu banyak.
Mantan pembalap MotoGP tersebut mengkritik bagaimana saat ini sejumlah motor di MotoGP terlalu mengandalkan perangkat elektronik.
Memang, komponen tersebut membuat motor jadi bekerja lebih optimal di lintasan.
Akan tetapi, Stoner mengungkapkan jika terlalu banyak perangkat ini dapat mengurangi esensi membalap.
Bahkan ia khawatir di masa depan skill dari seorang pembalap tidak penting lagi, karena sudah dibantu oleh perangkat teknologi canggih.
Menurut pria asal Australia tersebut, semakin sulit seorang pembalap mengendalikan motornya, maka hal itu akan jadi tantangan tersendiri.
"Saya ingin melihat mereka tergelincir, saya ingin melihat mereka membuat kesalahan dan saya ingin melihat orang-orang berjuang untuk mencari daya cengkeram," kata Stoner dikutip OtoRace.id dari GPOne.com.
Baca Juga: Ditarget Juara Dunia Bersama KTM, Begini Respon Mantan Manajer Pramac Ducati
"Beberapa pembalap memulai balapan dengan sangat baik karena pilihan ban mereka, sementara yang lain tampil cepat di penghujung balapan," kata Stoner dikutip GP One.
Lebih lanjut, Stoner menegaskan jika pengembangan teknologi secara besar ini membuat level persaingan justru menjadi tidak seimbang.
Soalnya, banyak tim yang memiliki dana segar untuk bisa leluasa mengembangkan teknologinya sendiri.
"Ada beberapa perangkat yang seharusnya tidak perlu ada di motor balap, dan itu juga bukan soal fitur keamanan. Mereka hanya mendorong pengembangan teknologi dengan harga mahal," ungkapnya.
Baca Juga: MotoGP 2021 Selesai, Sirkuit Ini Jadi yang Paling Banyak Makan Korban
Stoner berharap Dorna Sports dan FIM mau sedikit melangkah mundur soal penggunaan perangkat elektronik.
Hal ini agar seluruh tim balap dapat menciptakan motor balap yang mumpuni dan tak harus bergantung pada teknologi.
"Saya pikir harus ada pengurangan besar. Saya pikir pada 2016 lalu mereka membawa ECU yang sama, dan itu sudah lebih baik dari tahun sebelumnya," sambungnya.
"Itu bukan langkah mundur seperti yang dipikirkan semua orang, dan jujur, saya pikir kami perlu sedikit langkah mundur," tegasnya.