OtoRace.id - Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, memberikan tanggapan terkait ancaman Ducati pada MotoGP 2022.
Ducati seolah menebar teror menjelang MotoGP 2022 karena penampilan baik semua pengguna motor Desmosedici pada musim ini.
Dari 18 balapan yang digelar pada MotoGP 2021, Ducati telah memenangkan 7 seri melalui Francesco Bagnaia, Jack Miller, dan Jorge Martin.
Jumlah tersebut membuat Ducati menjadi konstruktor paling banyak meraih kemenangan pada tahun ini.
Francesco Bagnaia tercatat memenangkan empat balapan, lalu Jack Miller dengan dua kemenangan, dan sisanya diraih Jorge Martin.
Hal itu lalu membuat Ducati digadang-gadang bakal merepotkan kompetitor pada MotoGP 2022 ditambah tim Borgo Panigale itu memasok 8 motor.
Jelas dengan 8 motor Desmosedici di lintasan membuat Ducati menjadi ancaman nyata bagi para kompetitor.
Alberto Puig kemudian menanggapi ancaman dari Ducati pada MotoGP 2022.
Baca Juga: Punya Rekan Setim Rookie Ajaib, Mario Aji Tak Sabar Segera Balap Moto3 2022
Ducati memang dikenal memiliki motor bertenaga dan kencang, tetapi belum pernah membawa pembalapnya untuk menjadi kampiun MotoGP dalam 14 tahun terakhir.
Tim Italia itu terakhir kali membawa pembalapnya juara melalui Casey Stoner.
Oleh sebab itu, Alberto Puig tidak mau menanggap Ducati sebagai ancaman nyata mengingat track record selama beberapa tahun terakhir.
"Semua orang Ducati mengatakan bahwa pengembangan berjalan dengan sangat baik dan itu benar motornya bekerja dengan baik," kata Puig dikutip OtoRace.id dari Motosan.
Baca Juga: Akhirnya Honda Resmi Umumkan Kondisi Marc Marquez Jelang MotoGP 2022
"Tetapi juga benar bahwa mereka tidak pernah membawa pembalapnya juara," ucap Puig.
"Sejak Casey Stoner menjadi juara pada 2007, mereka tidak pernah menjadi juara lagi," jelas Puig.
"Ada banyak pembicaraan tentang Ducati, yang telah melakukannya dengan sangat baik, tetapi mereka tidak cukup untuk menjadi kampiun," tegasnya.
"Jadi jelas mereka kompetitor yang kuat, tetapi mari kita lihat saja musim depan," tutup Puig.