Ingat Lagi Insiden M.Fadli Yang Mengubah Kiprahnya, Tapi Tidak Prestasinya

Didit Abdillah - Jumat, 31 Desember 2021 | 18:25 WIB

M. Fadli Imammudin kala balapan terakhirnya di Sentul pada ajang ARRC SS600 tahun 2015. (Didit Abdillah - )

Baca Juga: Sebagai Bentuk Penghormatan, Dorna Sport Berencana Nama Valentino Rossi Jadi Nama Trofi di MotoGP

Ayah dari dua orang anak itu sedang menyesuaikan diri dengan kaki prostetiknya serta berlatih sepeda untuk membiasakan otot kaki kirinya. 

"Untung yang hilang kaki kiri, masih bisa sepedahan, naik mobil matic, sama Vespaan, hahaha," seloroh M. Fadli

IG Mfadly43
Fadli kala balap sepeda

Dari berlatih sepeda itu lah yang membuka karier barunya sebagai atlet sepeda di kancah paralimpik.

Komandan direkrut oleh National Paralympic Committee (NPC) sebagai atlet sepeda guna berlomba di ajang Asian Games dan Olimpiade dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Tidak Disangka, Honda dan Yamaha Tertarik Tiru Teknologi Motor Aprilia di MotoGP

Hasilnya pun sangat bagus, M. Fadli berhasil amankan medali perunggu, perak, dan emas. Lalu mendapat kesempatan untuk lolos Olimpiade Tokyo 2020. 

"Karena saya yakin, satu rejeki ditutup, rejeki lain akan terbuka lebar. Udah enggak bisa bikin bangga Indonesia di balap motor, tetapi di balap sepeda ternyata," ucap Fadli. 

DAB/OtoRace
M. Fadli membangun dan membina 43 Racing School

"Balap motor bisa sesekali track day. Insting kompetisi masih tetep sama, sama-sama roda dua. Sama-sama slipstreaming juga," pungkasnya. 

Kini ia disibukkan dengan berbagai latihan untuk SEA Games mendatang, lalu menjadi mentor utama dari sekolah balapnya, 43 Racing School.