OtoRace.id - Pembalap Tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo mengaku selalu memiliki kepribadian yang berbeda ketika sudah berada di atas motor.
Fabio Quartararo merasa selayaknya pembunuh yang takkan rela dikalahkan orang lain.
Berkat insting tersebut Fabio Quartararo berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2021.
Kepribadian Fabio Quartararo itu lantas mendapatkan pujian dari manajernya, Eric Mahe yang mengatakan El Diablo yang tidak mencari musuh untuk unggul dalam balapannya.
Baca Juga: Pembalap Inggris Tebak Juara Dunia WSBK 2022 Akan Kembali Ditentukan di Sirkuit Mandalika
Hal ini merupakan kebalikan dari legenda di Yamaha Valentino Rossi yang terkenal dengan rivalitasnya dengan para rider.
Tahun 2021 akan segera berakhir dan akan selamanya ditandai dalam pria berusia 22 tahun itu sebagai gelar tertinggi.
Fabio Quartararo pun sudah memberi isyarat tak ingin berhenti sampai di situ.
Dia secara sah ingin meningkatkan rekornya, dengan atau tanpa Yamaha.
Meski memiliki karakter seperti itu di luar lintasan, Quartararo memiliki kepribadian berbeda jika di atas motor.
Pada titik tertentu, Quartaro mengaku akan mengubah "wajahnya" bila dalam kondisi balapan.
"Saya mengubah kepribadian saya ketika saya naik motor," kata Quartararo dikutip OtoRace.id dari Paddock-GP.
"Anda tidak dapat memulai balapan dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda adalah orang yang baik," sambungnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Sudah Pensiun, Berikut 10 Pembalap MotoGP dengan Balapan Terbanyak
"Ketika saya naik motor saya menjadi seorang pembunuh. Tanpa itu, Anda tidak bisa menjadi juara dunia," lanjutnya
Bahkan Quartararo pun menambahkan dia tidak perlu berteman dengan para pembalap lain selama di paddock.
"Hormat, ya. Teman, tidak," tambah Quartararo.
Quartararo diprediksi akan terus tampil seperti ini bahkan lebih baik di musim mendatang.
Pembalap berusia 22 tahun itu pun memastikan akan tampil dengan penuh semangat untuk mendapatkan hasil terbaik.