Namun, Mir meyakini enam pabrikan yang terlibat di kelas para raja seharusnya masing-masing memiliki satu tim satelit saja.
"Saat melihat potensi motor-motor mereka, sebagai pembalap, saya rasa ini tidak adil," kata Mir dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Delapan motor memang bukan separuh dari jumlah grid, tapi nyaris setengah barisan-barisan start terdepan," sambungnya.
"Dalam kejuaraan yang memiliki enam pabrikan, hal ini jelas merupakan hal yang janggal," ungkap Mir.
Pembalap Spanyol ini juga menyatakan bahwa banyaknya jumlah pembalap Ducati bakal sangat menyulitkan pabrikan lain, terutama Suzuki.
Sebab, Suzuki dikenal lemah dalam lap tunggal, sehingga hasil kualifikasi mereka tak ideal.
Apalagi, tenaga mesin dan top speed mereka masih belum setinggi Ducati.
"Kualifikasi bakal jadi sesi yang makin kritis bagi kami. Tak hanya makin sulit menang, melainkan juga makin sulit menjalani sesi Kualifikasi 2 (Q2)," jelas Mir.
"Aksi salip juga sudah jadi bagian terburuk tahun lalu. Saat menyalip Ducati, ban depan saya jadi kelewat panas. Motor kami jadi terkesan buruk jika dilihat dari sudut pandang hasil," tutur Mir.
Baca Juga: Joan Mir Beberkan Masalah Suzuki Tidak Punya Tim Satelit di MotoGP