OtoRace.id - Perwakilan-perwakilan dari FIM, Dorna Sports, IRTA, dan beberapa manajer tim melakukan secara virtual (22/2) untuk membahas bendera merah.
Pembahasan besar terkait guna menentukan hasil balap kala bendera merah tanda balapan dihentikan dikibarkan.
Pasalnya hasil balap dari bendera merah ini menimbulkan beberapa polemik tahun lalu.
Peraturan yang sudah tertulis sejak lama adalah bendera merah dikibarkan dan balapan dihentikan saat jalannya balap sudah lebih dari 75%.
Atau saat kondisi cuaca dan faktor eksternal lainnya tidak memungkinkan untuk melanjutkan balap.
Alhasil hasil lomba pun diambil dari lap sebelumnya, kala semua pembalap melindas garis finish.
Regulasi ini lah yang diubah karena balapan dari Moto3 tahun lalu terbilang sengit dan pembalap di posisi pertama kian silih berganti.
Apalagi selisih jarak antar rombongan pembalap pun terbilang besar dan terlihat ketimpangan performa di lintasan.
Hingga akhirnya hasil balap dari bendera merah ini pun direvisi menjadi terakhir kali pembalap pertama yang melintas garis finish.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Menyebut Motor Ducati Punya Pesona yang Sulit Ditiru Tim Lain
Jadi misalnya saat lap ke-15 pembalap A finish di posisi pertama lalu dua tikungan kemudian ada bendera merah, maka pembalap A tetap dinyatakan sebagai pemenang.
Meskipun di lap ke-14 ia berada di posisi kedua, pun hasil ini berbuntut pada pembalap-pembalap di belakangnya.
Nah jika ada pembalap yang tidak melintas garis finish, tetapi wajib kembali ke paddock, hasil balap mereka diambil dari lap ke-14.
Diskusi ini merupakan titik terang dari hasil diskusi panjang berdasarkan masalah tahun lalu.
Ada pembalap yang mengalami insiden balap dan tidak bisa melanjutkan balap.
Namun karena hasil lomba diambil dari lap sebelum insiden, maka ia dinyatakan finish dan mendapatkan poin.
Hal ini dinilai tidak adil bagi mereka yang berada di depan dan fight untuk meraih kemenangan.
Baca Juga: Joan Mir Jadi Target Repsol Honda Team di MotoGP 2023, Begini Komentar Marc Marquez