OtoRace.id - Pembalap Tim Aston Martin, Sebastian Vettel mengambil langkah tegas terkait aksi Rusia serang Ukraina.
Sebastian Vettel menolak balapan pada F1 Rusia 2022 pada 23-25 September mendatang, di Sirkuit Autodrom Sochi.
Sebagaimana diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Invasi Rusia serang Ukraina disebut telah menghancurkan sejumlah kota dan menelan korban jiwa.
Kabar tersebut akhirnya hinggap ke paddock F1 yang tengah menggelar tes pramusim di Sirkuit Catalunya de Barcelona, Montmelo pekan ini.
Salah satu pembalap yang lantang bersuara adalah Sebastian Vettel.
Juara dunia F1 empat kali itu sangat terkejut dengan situasi perang.
Sebastian Vettel menilai tak seharusnya F1 Rusia 2022 digelar pada September mendatang terkait Rusia serang Ukraina ini.
Andai digelar, Sebastian Vettel dengan tegas menyatakan tak akan datang.
Baca Juga: Jajal Mobil Baru Tim Red Bull, Max Verstappen Nilai RB18 Bakal Kompetitif di F1 2022
"Saya mendapati berita yang mengejutkan. Kejadian ini sangat mengerikan," papar Vettel, dikutip OtoRace.id dari The-Race.com.
"Jika melihat kalender, kami dijadwalkan untuk balapan di Rusia. Menurut opini saya, kami seharusnya tidak melakukannya," sambung pembalap asal Jerman tersebut.
"Saya tidak akan pergi ke sana. Rasanya aneh balapan di negara itu. Saya ikut prihatin kepada individu yang kehilangan nyawa dan terbunuh karena alasan bodoh," tegas Vettel.
"Saya pribadi sangat terkejut dan sedih. Kami akan melihat keadaannya. Tetapi, saya pikir keputusan sudah saya buat," tutur pembalap berusia 34 tahun itu.
Tak hanya Vettel, juara dunia F1 2021 Max Verstappen turut bersuara lantang mengenai kekejaman Rusia atas Ukraina.
Pembalap asal Belanda itu terang-terangan tak mau mengunjungi negara yang tengah berperang.
"Ketika sebuah negara tengah berperang, rasanya tidak tepat untuk balapan disana," tutup Max Verstappen.