OtoRace.id - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, kembali mengeluh soal performa motornya di sesi kualifikasi MotoGP Qatar 2022, Sabtu (5/3/2022).
Fabio Quartararo lebih bersikap pasrah karena mengaku telah mengerahkan seluruh kemampuan di kualifikasi MotoGP Qatar 2022.
Musim lalu, Fabio Quartararo berhasil duduk di posisi dua dan lima pada dua kualifikasi di Sirkuit Losail, Qatar.
Fabio Quartararo bahkan finis sebagai pemenang pada balapan kedua di sirkuit tersebut, yakni MotoGP Doha 2021.
Namun, kali ini Fabio Quartararo harus merangkak dari kualifikasi 1 MotoGP Qatar 2022 terlebih dulu dan bakal start dari posisi 11.
Lagi-lagi keluhan utama Fabio Quartararo adalah kurangnya tenaga di Yamaha YZR-M1 yang ia naiki.
Mengingat faktor yang telah ia keluhkan sejak awal tes pramusim tersebut, Quartararo pun tak terlalu kecewa dengan hasil kualifikasi MotoGP Qatar 2022.
"Perasaan saya sebenarnya bagus bersama motor ini," kata Quartararo dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Saya hanya menempatkan diri di ambang batas, tetapi saya bukan mekanik," jelasnya.
Baca Juga: Marc Marquez Yakin Kemenangan MotoGP Qatar 2022 Sudah Jadi Miliknya
"Saya memberikan 100 persen setiap kali berada di lintasan hari ini, besok, dan sampai akhir musim. Namun, sulit sekali," tegasnya.
"Saya hanya rider yang menaiki motor tersebut. Saya mendorong 100 persen," tambah Quartararo.
"Saya tentu berharap lebih menjelang balapan di Qatar ini. Seperti biasa, ritme balap saya cepat. Jadi, sejujurnya saya tak tahu harus berkata apa," kisah Quartararo.
"Namun, saya tak super kecewa melihat sesi latihan dan latihan kualifikasi karena saya tahu telah melakukan yang terbaik," jelasnya,
Kendati demikian, permasalahan Quartararo dikatakan bukan hanya soal mesin tetapi juga cengkeraman roda belakang dan stabilitas.
"Saya hanya akan memberikan 100 persen, saya akan mendorong mencapai batas tetapi juga harus menjaga ban," tuturnya.
"Saya masih memiliki masalah dengan cengkeraman di roda belakang, kami tidak memiliki traksi dan oleh karena itu tidak ada tenaga saat keluar tikungan," imbuhnya.
"Motornya banyak bergerak, saya sering merasa di ambang batas. Kami harus bekerja untuk itu," tutup Quartararo.