OtoRace.id - Jorge Martin start dari posisi terdepan di MotoGP Amerika Serikat 2022 pekan lalu (10/4).
Namun sayang, pole position yang digapai Jorge Martin tidak mampu membuatnya finish di podium.
Pembalap tim Pramac Racing ini hanya mampu finish di posisi 8 di MotoGP Amerika Serikat 2022.
Hasil itu, membuat pembalap tim satelit Ducati yang memacu Ducati GP22 kecewa.
Itu karena seolah pencapaian yang dilakukan selama sesi latihan bebas dan kualifikasi menjadi percuma.
"Iya, sangat mengecewakan. Saya pikir kami sudah memiliki pekan yang bagus, setelah kecelakaan di FP3, saya bisa meningkat di Kualifikasi," bilang Jorge Martin dilansir OtoRace.id dari MotoGP.
Bahkan menurutnya, pembalap tim satelit Ducati ini juga merasa sangat cepat di Kualifikasi MotoGP Amerika Serikat 2022.
Sebab, dirinya mampu mematahkan rekorlap tercepat di sirkuit milik Marc Marquez yang tercipta sejak 2015 lalu.
Tetapi rasa kecewa itu akhirnya muncul setelah menjalani sesi balap sepanjang 20 putaran di sirkuit COTA (Circuit Of The Americas).
Baca Juga: Enea Bastianini Jadi Sasaran Repsol Honda di MotoGP 2023
"Ketika balap, kami sangat menderita di trek lurus utama . Kami tertinggal 9 km/jam dari pembalap lain, dan juga dari Ducati lainnya," aku Jorge Martin.
Kecepatan puncak Jorge Martin di GP22 saat itu hanya 339,6 km/jam, sementara pembalap Ducati lainnya berada di 346,1 km/jam.
Bahkan, Enea Bastianini yang memacu GP21 berhasil meraih top speed 350 km/jam saat sesi FP3.
Atas kondisi ini, Martin sudah coba melakukan untuk meningkatkan kecepatan di sisa trek lainnya untuk mengimbangi kekurangan di trek lurus.
"Hasilnya ini yang terbaik, cuma itu yang bisa saya katakan. Kami harus fokus di kelemahan kami dan coba untuk memperbaikinya," beber Martinator, sapaan akrabnya.
Sebenarnya kekurangan top speed di GP22 ini sudah dirasakan Jorge Martin sejak awal seri MotoGP berlangsung di sirkuit Lusail, Qatar, awal Maret lalu.
Seolah, tenaga besar yang dimiliki Ducati GP22 tidak tersalurkan sempurna ke roda belakang.
Hal ini, menurutnya agak berbeda ketika dirinya memacu Ducati GP21, seperti tahun lalu.
Atau, bahkan dengan Ducati GP21 yang saat ini dipacu Enea Bastianini yang konsisten meraih dua kemenangan dari empat seri MotoGP 2022 yang sudah dipentas.
Baca Juga: Kembali Pimpin Klasemen, Enea Bastianini Tolak Bicara Soal Juara Dunia MotoGP 2022
"Ya, sejujurnya kami tidak memiliki tenaga. Mungkin kami memiliki tenaga di aspal, tetapi kami tidak tahu terbang kemana tenaga itu," bilangnya.
"Dengan itu, tentu saja dalam akselerasi kami kalah banyak dan begitu juga dengan top speed," tambahnya.
Dengan hasil seperti ini, pemilik nomor start 89 itu ingin membandingkan data yang dimiliki dengan data para pembalap Ducati lainnya.
"Tapi inilah yang terjadi, kami memiliki motor ini (GP22) dan kami harus fokus di balapan berikutnya (MotoGP Portugal 2022) dan juga di Eropa," pungkas Jorge Martin.
Wah, sebenarnya bukan hanya Jorge Martin aja nih yang merasakan kekurangan Ducati GP22.
Francesco Bagnaia yang menjadi pembalap tim pabrikan Ducati juga sudah koar-koar sejak awal.
Bahkan, dirinya sempat mengakui kalau tidak ingin menggunakan Ducati GP22, tetapi ingin memacu GP21 untuk musim MotoGP 2022.