OtoRace.id - Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins, mengecam taktik towing para pembalap MotoGP saat melakoni sesi latihan bebas dan kualifikasi.
Taktik towing sendiri adalah membuntuti pembalap lain untuk mendapatkan keuntungan slipstream.
Namun, Alex Rins menilai cara seperti itu merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima dan tak masuk akal.
Rider asal Spanyol itu menyebut taktik tersebut hanya dilakukan pembalap yang licik.
"Itu tidak bisa diterima. Tidak dapat diterima apa yang kami lihat di MotoGP," kata Rins dikutip OtoRace.id dari The-Race.
"Kami adalah pembalap MotoGP. Saya pikir mereka menunggu lebih dari pembalap Moto3," tegasnya.
"Race direction, Stewards perlu melakukan sesuatu karena itu bukan cara untuk melakukan Grand Prix," imbuhnya.
"Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan perasaan itu. Saya berada di kualifikasi satu (Q1) mendorong, mendorong, mendorong, lalu empat atau lima pembalap di depan berhenti," kisahnya.
"Itu tidak masuk akal. Ini sangat berbahaya. Mereka perlu melakukan sesuatu karena, seperti ini, kami tidak berjalan dengan baik," tuturnya.
Baca Juga: Baru Terungkap, Ternyata Balap di MotoGP Amerika Serikat Bikin Tubuh Pembalap Sakit-sakit
Seperti yang diketahui, para rider MotoGP menggunakan taktik tertentu untuk mendapatkan waktu terbaik saat latihan bebas maupun kualifikasi.
Salah satunya, mayoritas dari mereka mengikuti satu sama lain dengan membuntuti motor yang lebih cepat sebagai titik referensi demi meraih hasil maksimal.
Bahkan, juara MotoGP enam kali, Marc Marquez, rutin melakukannya meski kemampuannya sendiri memang tak perlu diragukan lagi.
Namun, taktik tersebut terkadang membahayakan pembalap yang membututi walaupun hal itu lebih sering membuat marah pengendara yang diikuti.
Salah satu contohnya adalah yang terjadi pada MotoGP Amerika Serikat 2022 lalu.
Pada sesi FP3 MotoGP Amerika Serikat 2022 para pembalap menyebar di trek dan menunggu rider lainnya yang lebih cepat untuk menyusul mereka dan kemudian membuntutinya.
Rins menjadi salah satu pembalap yang menyoroti taktik tersebut yang menyebabkan masalah di COTA.
Menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang tidak pantas dilakukan oleh para pembalap MotoGP.