OtoRace.id - Ducati dituding telah melakukan kecurangan pada gelaran MotoGP Spanyol 2022 lalu.
Hal ini juga lah yang disinyalir membuat pembalap mereka Farncesco Bagnaia (Ducati Lenovo) menjadi juara pada MotoGP Spanyol 2022.
Menanggapi hal tersebut, General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, kini telah membantah tuduhan tersebut.
Pada balapan MotoGP Spanyol 2022, Ducati disebut tidak mematuhi peraturan tentang tekanan pada ban depan.
Francesco Bagnaia bukan menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang mendapat tudingan tersebut, Jorge Martin (Pramac Racing) juga dirasa melakukan hal yang serupa.
Namun Gigi Dall'Igna langsung membantah hal tersebut.
Gigi Dall'Igna merasa sensor yang dipakai setiap pabrikan berbeda sehingga tingkat akurasinya pun akan berbeda.
Menurutnya, ada sebuah kesalahan pada sistem yang membuat Ducati seperti melakukan kecurangan pada balapan tersebut.
"Regulasi memberikan tekanan minimum, tetapi Anda harus memikirkan bagaimana mengontrolnya," kata Gigi Dall'Igna dikutip OtoRace.id dari Motosan.
Baca Juga: Dikaitkan Jadi Tandem Francesco Bagnaia, Begini Tanggapan Enea Bastianini
"Karena saat ini pabrikan menggunakan sensor yang berbeda, yang berarti akurasinya berbeda," ungkap Gigi Dall'Igna.
"Kami tidak berbicara tentang kecurangan, tetapi tentang fakta bahwa kontrol tekanan tidak terjadi dengan cara yang sama untuk semua orang," imbuhnya.
Selain itu, Dall'Igna menyebut bahwa data tersebut dapat dilihat bahkan diubah oleh siapapun yang melihatnya.
Namun dirinya memastikan bahwa Ducati tidak melakukan kecurangan apapun dengan sengaja untuk meningkatkan kualitas motornya untuk bersaing.
"Saat ini bahkan metode pengambilan data tidak dilindungi, sehingga memungkinkan siapapun untuk melakukan perubahan sinyal," sambung Dall'Igna.
"Ducati tidak melakukannya, tetapi ada kemungkinan, dan saya tidak dapat mengesampingkan orang lain yang melakukannya," tegasnya.
"Untuk memodifikasi data ini untuk berpura-pura berada dalam parameter yang benar padahal tidak," pungkasnya.