Stoffel Vandoorne Juara Dunia Formula E 2022, Konsistensi Jadi Kuncinya

Didit Abdillah - Minggu, 14 Agustus 2022 | 20:54 WIB

Podium dua pada Formula E Korea di balapan penutup, Stoffel Vandoorne resmi jadi juara dunia Formula E 2022. (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Seperti yang sudah diprediksi kalau hanya masalah waktu bagi Stoffel Vandoorne akan menjadi juara dunia Formula E 2022. 

Saat tiba di Seoul sebagai lokasi Formula E Korea yang notabene seri penutup, Stoffell Vandoorne harus menunda peraihan gelar juara dunia sampai balapan kedua di hari Minggu. 

Seandainya dia meraih podium pada hari Sabtu atau seri ke-15, maka kemarin Stoffel Vandoorne sudah menjadi juara dunia. 

Hingga akhirnya podium kedua ia raih pada hari Minggu atau seri terakhir dan membuatnya benar-benar kokoh di sebagai juara dunia. 

Pencapaiannya terbilang unik, karena dari 16 seri semusim, pembalap Mercedes EQ FE Team itu hanya menang satu kali pada seri Formula E Monako. 

"Yah konsistensi yang bagus kami jalankan sepanjang musim ini, juara dunia ini untuk setiap orang di Mercedes," tutur Stoffel Vandoorne. 

"Mobil benar-benar bekerja dengan sangat baik, kencang dan stabil, sehingga kami bisa mengunci gelar juara dunia di atas podium," lanjutnya selepas balapan. 

Gelar juara dunia ini juga merupakan perpisahan yang manis bagi Mercedes EQ FE Team yang keluar dari Formula E. 

Tim pabrikan asal Jerman ini tak lagi berkompetisi di balap mobil listrik untuk fokus pada F1 dan pembangunan mobil listrik produksi masal. 

Baca Juga: Bukan Yamaha, Francesco Bagnaia Ungkap Tim yang Perlu Diwaspadai di MotoGP Austria 2022

Juga menjaga dua gelar juara dunia beruntun diraih Mercedes EQ FE Team setelah tahun lalu diraih rekan setim Vandoorne, Nyck de Vries. 

Dengan hengkangnya Mercedes dari Formula E, maka perpindahan dua pembalap bergelar juara dunia ini menjadi perbincangan. 

Stoffel Vandoorne akan bergabung dengan DS Penske yang kini DS Racing Techeetah. 

Sedangkan Nyck De Vries belum terkonfirmasi, antara masih di Formula E, pindah ke F1 atau hanya fokus di balap ketahanan FIA WEC. 

Baca Juga: Sadis, Johann Zarco Merasa Dikutuk Tak Pernah Menang di MotoGP