OtoRace.id - Pembalap Tim Pramac Racing, Johann Zarco tidak kecewa meski tidak masuk dalam kandidat pembalap tim pabrikan Ducati.
Sebab, Johann Zarco sadar bahwa usianya sudah tua, sementara Ducati mencari pembalap yang muda dengan kondisi fisik terbaik hingga beberapa tahun ke depan.
Seperti diketahui, Enea Bastianini (Gresini Racing) telah resmi naik ke tim pabrikan Ducati untuk MotoGP 2023.
Enea Bastianini akan menjadi tandem Francesco Bagnaia di Ducati Lenovo pada MotoGP 2023.
Pembalap asal Italia itu menggantikan posisi Jack Miller yang pada musim depan akan membela KTM Red Bull.
Sebenarnya, selain Bastianini ada satu kandidat lain, yaitu Jorge Martin (Pramac Racing).
Namun pada akhirnya, Ducati lebih memilih Bastianini untuk menjadi pembalap di tim pabrikan.
Alhasil, Jorge Martin menetap di Pramac Racing bersama Zarco.
Dari dua kandidat itu, Zarco bisa dibilang tidak masuk menjadi kandidat tim pabrikan.
Baca Juga: Nah Loh, Kembali Balapan di MotoGP Aragon 2022 Cal Crutchlow Lupa Harus Melakukan Apa
Pembalap asal Prancis itu tidak mempermasalahkan hal tersebut karena menurutnya, dirinya sudah terlalu tua.
"Selalu menjadi mimpi indah untuk suatu hari menjadi bagian dari tim pabrikan resmi," kata Zarco dikutip OtoRace.id dari Paddock-GP.
"Tapi pada dasarnya, saya adalah orang tua dalam kategori ini di Ducati," jelas Zarco.
Meski di usianya yang sudah 32 tahun, bukan berarti performanya buruk.
Zarco menempati peringkat urutan lima klasemen MotoGP 2022 dengan koleksi 125 poin dan empat podium.
Menurut Zarco, yang namanya tim pabrikan pasti ingin memiliki prospek pembalap yang jelas.
"Saya masih cukup bagus, saya sudah menerima tantangan dari generasi muda," tambahnya.
"Ducati mengambil Bastianini, 24 tahun, yang pasti bisa membalap di MotoGP sepuluh tahun lebih lama dari saya," ungkapnya.
"Saya tidak mengatakan hanya akan membalap selama satu tahun lagi. Tetapi dalam sepuluh tahun, saya tidak akan berada di sana lagi," pungkas Zarco.